webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · แฟนตาซี
เรตติ้งไม่พอ
377 Chs

CH.160 Quiave Resta

Jarang-jarang aku dipanggil oleh papa dan mama, dan sekali dipanggil itu pasti hal yang besar. Namun yang membuatku bingung kali ini adalah kenapa aku dipanggil ke tempat asing yang tidak pernah kuketahui? Bahkan aku disuruh membawa mobil sendiri.

"Inikah tempatnya? Dari namanya dan lokasinya sih benar."

Daripada bingung, lebih baik aku melakukan ini semua dengan cepat dan mengetahui ketika aku melihatnya dengan kedua mataku sendiri. Namun dari penampilan pakaian ini, kurasa kalau bicara biasa tidak akan deh pakai pakaian seelegan ini.

Begitu aku selesai mengganti pakaianku, aku langsung memakai rias wajah ringan dan keluar dari ruangan ganti itu. Begitu aku keluar, para pelayan itu langsung menujukkan jalan untukku menuju ruangan lain yang kuduga adalah ruangan khusus VIP.

"Ah Rie, kamu sudah datang sayang."

"Mama? Kenapa mama dan papa memanggil Rie ke sini?"

"Sebenarnya papa dan mama memanggil Rie kemarin untuk mempertemukan Rie dengan seseorang."

Seseorang? Siapa? Harus ya memang mempertemukanku dengan seseorang di saat aku masih di sekolah dan mengikuti aktivitas sehari-hari? Kalau sampai aku di suruh makan, jangan harap aku bisa melakukannya.

Menginginkan aku datang ke tempat ini saja sudah aneh buatku, apalagi kalau disuruh makan. Bukannya papa dan mama seharusnya sudah menyadari hal ini? Atau memang sebenarnya tempat pertemuannya adalah restoran ini? Tidak, seharusnya kalau ingin bertemu orang penting tempat pertemuannya bisa di lokasi selain restoran, walau itu yang paling umum.

"Siapa? Bukannya papa dan mama tahu kalau Rie tidak butuh makan dan mencerna makanan? Tempat untuk menyimpan makanan saja tidak ada."

"Kita hanya mengobrol kok sayang, tenang saja."

"Baiklah kalau mama bilang begitu, tetapi siapa yang akan Rie temui?"

Kalau bertemu dengan seseorang biasanya kita harus mengetahui identitas siapa yang kita akan temui, tidak mungkin bukan bertemu dengan sembarang orang. Bisa saja bahaya akan mengancam kita kalau tidak berhati-hati.

Apalagi privasi sekarang sudah tidak jadi hal yang bisa dilindungi, yah bagi sebagian besar orang, tidak denganku. Kalau informasi pribadi terbocorkan, ancaman bisa saja memojokkan kita. Ngomong-ngomong soal privasi, aku sebenarnya bisa saja menyembunyikan informasi pribadiku, tetapi itu akan meningkatkan kecurigaan atasku.

"Seseorang yang berkuasa di sini, di Quiave Resta. Kedua orang tua dan anaknya juga, mereka yang akan kita temui. Seharusnya sebentar lagi, tidak lama."

Bertemu dengan pemilik restoran ini? Namun apa hubungannya denganku? Hanya ingin memperkenalkan diri? Atau lebih dari itu? Ketika aku tidak paham akan sesuatu, banyak pertanyaan yang akan muncul dengan tidak hentinya.

"Ah itu dia mereka, sudah datang."

"Wah, wah, sudah menunggu lamakah? Maafkan kami karena perjalanannya lumayan jauh."

"Ah tidak apa-apa. Ayo kita bicarakan sambil duduk."

"Tentu saja, ayo."

Sepasang suami istri dan anaknya datang sesuai penjelasan papa. Orang tuanya tidak kupedulikan terlalu, tetapi anaknya kelihatannya seumuran denganku. Sebenarnya apa yang terjadi di sini? Aku masih belum paham sama sekali.

Apa aku di sini dan aku tidak ada di sini akan memberikan dampak perubahan? Ugh aku benci hal merepotkan. Jangan salahkan aku, aku sudah hidup lebih dari ribuan tahun dalam 'Time Paradox' dengan jalan cerita yang hampir sama. Dan semua hal negatif dan merepotkan juga ikut terulang di dalamnya. Memang ada yang tahan menghadapi hal yang sama berkali-kali?

"Jadi karena anak-anak kita belum mengenal satu sama lain walau pun kita sudah, mari kita perkenalkan ulang diri kita sendiri."

"Dimulai dari aku dulu, perkenalkan namaku adalah Hoshishuji Amae, pemilik restoran Quiave Resta juga kepala keluarga Hoshishuji."

"Namaku Hoshishuji Kiara, istri Hoshishuji Amae, senang bertemu kalian. Loku, perkenalkan dirimu."

"Huh, Hoshishuji Loku."

Waw, seorang laki-laki yang arogan sekali, hanya mengeluh dan mengucapkan namanya. Kurasa dirinya dipaksa datang ke mari, sebuah asumsi kecil dan tidak berpengaruh dariku saja. Lagipula aku suka menebak-nebak apa yang terjadi dan apa yang akan terjadi.

Hmm, kurasa ini tidak buruk juga, tetapi firasatku masih berkata buruk, belum sepenuhnya menurunkan tembok kewaspadaanku. Namun dari tadi aku masih belum menukan jawaban kenapa aku harus datang ke sini? Tidak mungkin bukan hanya memperkenalkan diri saja?

"Perkenalkan namaku adalah Akaterasu Rie, salam kenal semuanya."

Tidak ada salahnya bukan memperkenalkan diri paling pertama? Pftt, sekalian membuat kesal laki-laki bernama Loku itu. Lagipula sifatnya yang arogan itu membuatku ingin menjahilinya sih entah kenapa, walau aku tahu itu tidak sopan.

"Sopannya~."

"Namaku Akaterasu Airi, mama Rie. Walau dengan Amae dan Kiara kita sudah saling kenal, tetapi aku belum pernah bertemu dengan anak kalian."

"Akaterasu Jouki, senang bisa bertemu dengan seluruh keluarga Hoshishuji."

Huh, seluruh keluarga ya? Aku jadi teringat kalau aku meninggalkan kelima temanku yang masih ada di sekolah. Aku sebenarnya menganggap mereka keluarga juga, walau sebenarnya tidak juga. Pemilik aslilah yang menanggap begitu, aku hanya menyampaikan aspirasinya dan kemungkinan yang akan dilakukan oleh pemilik asli dalam kondisi itu juga kondisi lain.

Namun kalau dipikir-pikir, sebenarnya apa arti keluarga itu? Dulu aku menganggap keluarga adalah semua orang yang kita pedulikan dan semua orang yang peduli kepada kita. Namun arti itu berubah sejak lama sekali entah kapan. Terjebak dalam 'Time Paradox' membuatku kehilangan persepsi akan waktu yang jelas. Tidur pun tidak bisa tenang biasanya.

"Baiklah, sebaiknya kita langsung bicarakan soal hal penting saja. Mengenai keputusan kemarin, kita sudah memutuskan sebuah keputusan untuk mengadakan kerja sama antara perusahaan data milik keluarga Akaterasu dan restoran keluarga Hoshishuji. Dalam hal ini kita akan saling bertukar data yang didapatkan secara garis besarnya."

Tunggu, jadi Quiave Resta itu bukan hanya restoran, tetapi juga perusahaan data. Kemungkinan besar mereka menjual data yang didapatkan saat mengoperasikan restoran ini. Cara yang pintar untuk mendapatkan informasi yang penting. Yah aku tidak menduga juga cara seperti ini bisa juga.

"Benar, tetapi sesuai yang kita bicarakan kemarin, karena ini data penting, jadi kita tidak bisa mengirimnya dengan sembarangan, jadi kita butuh jembatan lain untuk mengirimnya. Sesuai cara yang kita pikirkan kemarin, kalau kita yang turun tangan sendiri pasti tidak mungkin, jadi jembatan lainnya adalah melalui anak kita."

Aku jadi kurir data!? Oh tidak, begitu diberi pekerjaan, pekerjaan itu adalah pekerjaan yang mengerikan sekali sulitnya. Tidak bisa ya kalau pakai cara lain lagi? Namun kalau dipikir-pikir juga itu yang paling rendah kemungkinannya untuk meningkatkan rasa curiga pemerintah kepada keluarga Akaterasu dan Hoshishuji ketika berbagi data.

Menggunakan bawahan adalah cara yang tidak benar, data itu penting, tidak boleh jatuh ke tangan yang salah kata papa. Walau itu adalah bawahan yang terpercayai, belum tentu bawahan itu akan mengirimkan datanya utuh tanpa didekripsi dan dibuka terlebih dahulu.

Kemungkinan besar, pikir papa dan orang bernama Amae itu berpikir kalau yang menjadi perantara adalah anak mereka, seharusnya data itu tidak akan dipakai sembarangan. Kalau diriku sih memang tidak akan walau sebenarnya aku bisa saja mengambil data itu. Entahlah kalau anak laki-laki bernama Loku itu.

"Jadi papa ingin Rie dan Loku menjadi perantara untuk memberi atau menukar data satu sama lain dengan diam-diam? Aku tidak yakin kalau papa bisa memberikan kepercayaan sebesar itu kepada Rie untuk hal sepenting itu."

"Kalau bukan Rie yang papa bisa andalkan, siapa lagi memang? Bagaimana pun caranya, seberapa pun juga kami berpikir, ini memang cara yang terbaik."

Tidak bisa dipungkiri memang, ya sudahlah, aku juga sudah memprediksi bahwa papa akan pasti butuh bantuanku tentang pekerjaannya, dan inilah jawabannya. Namun sebagai kurir data, itu sedikit mengejutkan untukku.

Setidaknya ini lebih baik daripada, ehem- dinikahkan dengan laki-laki itu. Yah itu hal yang tidak mungkin juga pasti. Bagaimana pun aku adalah anak adopsi, tidak mungkin mereka melakukan hal seperti dan memaksaku.

"Hah~ sudah Rie duga hal ini pasti akan terjadi. Baiklah, Rie tidak keberatan, tetapi kelihatannya Loku tidak akan setuju oleh keputusan ini."

Hei, jangan remehkan diriku dalam memprediksi, tetapi aku juga tidak kalah dalam hal menganalisis. Biasanya data, tetapi aku juga bisa menganalisis sifat dan kebiasaan seseorang dari data yang kukumpulkan dalam jumlah tertentu.

Tidak sulit untuk melakukan ini, hanya hidup puluhan ribu tahun saja dan semuanya akan begitu mudah. Aku bukan tidak menghargai, tetapi aku sudah lelah hidup. Kalau bertahan dalam masalah sih mudah, tetapi kalau sudah kehilangan motivasi untuk hidup? Entahlah.

"Aku tidak keberatan!! Siapa yang berkata aku tidak setuju!?"

Wah, apa aku berhasil menekan tombolnya? Sedikit saja ditekan, rasa arogannya muncul dengan begitu cepatnya. Tidak bisa dibantah bahwa fakta laki-laki arogan tidak sudi untuk dijelek-jelekkan. Daripada harga dirinya dipermainkan, lebih baik melakukan apa pun itu untuk melindunginya dengan segenap hidupnya.

Dia saja sampai berbicara dengan keras dan lantang juga berdiri karena ucapanku. Tenang saja, ini sudah dalam dugaanku. Semuanya akan terasa membosankan tapi kalau aku berhasil memprediksi hal seperti ini.

"Huh… baiklah. Jadi?"

"Kalau begitu keputusannya sudah pasti. Keluarga Akaterasu dan keluarga Hoshishuji akan berbagi atau bertukar data satu sama lain dengan perantaraan Rie juga Loku."

"Untuk detailnya, Loku dan Rie akan bertemu satu sama lain dan memberikan drive berisi data tersebut tanpa dicurigai. Tempat dan waktu akan ditentukan secara acak."

Acak ya? Benar juga, kalau ada pertemuaan tersembunyi di satu tempat terus-menerus, itu akan menjadi mencurigakan. Perhitungan dan perencanaan yang bagus, hampir tidak ada celah yang tampak, alias sempurna.

"Sudah selesai pembicaraannya? Kalau begitu Rie tinggal dulu, ini masih jam sekolah."

"Ah baiklah, Rie kembali saja. Oh ya, papa lupa, pakaian itu Rie pakai saja, pakaian Rie pasti sudah dikirim ke rumah."

Ahh!! Jadi aku harus memakai pakaian yang begitu elegan dan rias muka yang masih belum dihapus ini? Pasti ini akan menarik banyak perhatian dari semua orang yang melihatku. Memang siapa yang akan memakai pakaian elegan ke sekolah walau pun tidak ada ketentuan khusus seperti seragam yang harus dikenakan?

"Baiklah, Rie tinggal dulu."