webnovel

Ratu Skandal dan Tuan Sempurna

Si ratu skandal cantik, Xia Siyu yang di tunggu-tunggu kehadirannya di festival film Jin Ao akhirnya muncul. Semua orang tidak menyangka bahwa dia datang setelah skandal yang menimpanya beberapa hari yang lalu. Bao Yan si artis terkenal yang juga merupakan suami Xia Siyu yang tidak pernah tinggal bersamanya juga hadir. Ketika pembawa acara bertanya kepada Bao Yan selanjutnya dia ingin bekerja sama dengan aktris yang mana, kamera tiba-tiba menunjuk ke Xia Siyu yang duduk jauh darinya, Bao Yan dengan tegas dan tatapan tidak suka berkata bahwa dia tidak ingin bekerja sama dengannya, Xia Siyu yang berwatak blak-blakan langsung berkata seumur hidup dia tidak akan bekerja sama dengannya dengan kesal. Selesai acara, asisten pribadi Xia Siyu, Wei Jingjing memperingatkan Xia Siyu agar memperhatikan tindakannya dan juga jangan mencari masalah dengan Bao Yan, karena pria itu adalah orang yang memiliki banyak beking di dunia hiburan ini. Xia Siyu tidak berani bertindak kelewatan kepada Bao Yan, karena pria itu mengetahui masa lalunya, ketika rumah Xia Siyu di teror orang di siram dengan cat merah, dia tidak memiliki tempat untuk pulang, sehingga mau tidak mau dia kembali ke apartemen milik Bao Yan, tak di sangka Bao Yan yang tidak pernah kembali kerumah itu, malam itu kembali dan menmukan Xia Siyu berbaring di dalam bath tub, karena khawatir Xia Siyu tidak berpikir panjang dan bunuh diri karena tekanan yang menimpanya beberapa hari ini, Bao Yan segera memeriksa keadaan Xia Siyu.

Green Jade Flute · สมัยใหม่
Not enough ratings
40 Chs

Pertemuan Secara Kebetulan (4)

Editor: Wave Literature

Bao Yan melakukan shooting sampai pukul empat sore.

Adegan yang di shooting oleh Bao Yan adalah adegan dari sebuah film. Film itu berbeda dengan drama. Setiap pengambilan gambar dan setiap detail itu perlu dipindahkan dan diasah berulang kali dan direkam berkali-kali sebelum akhirnya diselesaikan. Meskipun hanya beberapa adegan film yang di shooting ulang secara sederhana, tetapi juga masih perlu shooting berulang-ulang kali.

Selama Bao Yan sedang shooting film, Xia Siyu duduk di samping. Dia duduk di belakang departemen set coordinator film dan meminta staf untuk menyiapkan kursi dek, memasang sebuah payung matahari, memindahkan meja kecil ke sebelahnya, dan juga meletakkan sebuah kelapa hijau di atas meja itu. Kemudian tubuhnya berbaring di kursi dek itu dan merentangkan kedua kakinya dengan nyaman. Dia duduk disini untuk menunggu mereka selesai shooting dan menghubungkan dirinya ke mereka dengan mulus.

Anggota kru film yang berlalu lalang melihat dia menunggu di samping dan tatapan mata mereka terlihat sedikit mengejek. Namun Xia Siyu sama sekali tidak peduli. Dia masih mengangkat kelapa hijau dan meminumnya dengan senang. Lagipula selama dia tidak mengganggu mereka melakukan shooting film, bukankah itu tidak menjadi masalah?

Setelah baru saja Bao Yan selesai mengucapkan kata-kata tentang "menindas orang lain berdasarkan kepopuleran yang ia miliki", dia juga tidak menghiraukan Xia Siyu lagi dan langsung memalingkan wajahnya lalu berjalan masuk ke halaman studio. Sementara Wei Jingjing akhirnya berhasil menghentikan Xia Siyu setelah membujuknya berkali-kali. Pada akhirnya, ia juga tidak menimbulkan keributan besar apapun, tetapi Xia Siyu juga berhasil memperoleh hak untuk menonton di samping.

Film yang dibintangi oleh Bao Yan adalah sebuah film tentang era Republik Cina. Meskipun Xia Siyu tidak pernah membaca naskah filmnya, tetapi dia merasa bahwa peran yang dimainkan oleh Bao Yan seharusnya adalah orang berpendidikan tinggi dan anggun yang pandai seni bela diri. Di dalam film itu terdiri dari banyak adegan berjenis sastra dan sangat sulit untuk melafalkan kata-katanya karena kata-katanya sangat sulit. Namun sebuah pengambilan gambar dari awal hingga akhir, kemunculan dialog seperti ini sama sekali tidak menyulitkannya. Kecepatan berbicaranya tepat, terdengar tenang dan pasti.

Dulu Bao Yan adalah dosen universitas dan lulus dengan gelar doktor di bidang sastra dan seni sehingga pengetahuannya dalam hal budaya dan sastra, dan tingkat level menghafalkan dialognya itu tidak diragukan lagi. Dan dia terlahir di keluarga Bao, keluarga seperti ini takut anaknya akan menghadapi kasus kejahatan sehingga mengharuskan dia belajar seni bela diri dari kecil. Jadi, dia sudah menguasai postur awal bela diri dan memiliki stamina yang hebat sehingga adegan bela dirinya juga sangat bagus.

Pada awalnya Xia Siyu menonton mereka shooting disamping dengan tenang dan santai. Namun setelah terus menontonnya, dia mengubah posisinya dari berbaring menjadi duduk. Tatapan matanya juga berubah dari awalnya yang mengejek dan bosan, kemudian menjadi serius seperti sekarang.

Dia sedang menonton film. Menonton Bao Yan bermain film. 

Meskipun Xia Siyu memiliki banyak berita skandal dan temperamen yang buruk, tetapi dia juga merupakan seorang aktris. Aktris yang profesional.

Adegan film ini menceritakan bahwa ada orang yang datang menantangnya. Bao Yan duduk tenang di depan jendela. Di satu sisi dia melakukan kaligrafi dengan santai dan di sisi lain dia juga menggunakan kaligrafi untuk melawan musuhnya. Xia Siyu juga pernah bermain adegan serupa seperti ini, namun akting Bao Yan, bagaimana mendeskripsinya…...

Dia bukanlah tipe aktor yang eksplosif dan bergantung pada ekspresi, gerakan, dan nada bicara yang berlebihan untuk mengekspresikan emosinya. Ekspresinya itu seperti ditahan dan gerakannya itu terlihat santai dan asal, tetapi hanya dua gerakan seperti mata yang terangkat dan tangan yang digerakkan, dia langsung dapat menampilkan emosi karakter itu dalam sekejap.

Setelah adegan film ini selesai di shooting, selanjutnya adalah adegan yang lain. Dia memukul mundur lawannya dan awalnya masih berada dalam situasi menegangkan. Namun pada detik selanjutnya, dia menundukkan kepalanya dan melihat seekor capung bambu yang diletakkan diatas meja. Jari tangannya mengusapnya dengan perlahan-lahan dan tatapan matanya berubah menjadi rumit pada detik selanjutnya.

Hanya sebuah tatapan mata sudah bisa dengan jelas merasakan bahwa mungkin ada sebuah masa lalu di balik capung bambu ini.

Pada adegan terakhir, dia menatapnya.

Xia Siyu tidak tahu apakah karena kebetulan kamera berada di antara mereka berdua atau karena Bao Yan sedang mencari sudut ke papan cahaya.

Namun pada saat ini di dunia nyata, Bao Yan benar-benar menghadap ke arahnya.

Bao Yan menatapnya dan bulu matanya sedikit terangkat. Dari pupil matanya yang berwarna amber, ada banyak emosi yang meluap keluar dalam sekejap.

Ada yang melankolis, nostalgia, berharap, dan menyesal.

Pada saat itu, tidak tahu apakah Bao Yan sedang menatap pemeran wanita utama di dalam film atau sedang menatapnya.