Regina menghela napas. Cerita tentang Adhi pun mengalir kemudian. Mengalir dengan begitu detail dari awal pertemuan sampai terakhir pertemuan yang tadi, sebelum mereka berpisah saat makan soto. Tidak ada yang terlewat, segalanya terbuka sampai cerita Regina yang bangun-bangun dipeluk Adhi pun —yang hingga saat ini Regina tidak mengerti kenapa pria itu melakukannya. Semua Regina ceritakan pada Irisha. Dan seperti dugaan Regina, begitu ceritanya selesai, Irisha langsung mengumpat pelan. Tanpa menahan diri, tanpa peduli sopan santun maupun norma kesopanan. Dia hanya ingin meluapkan apa yang menggelegak ingin keluar seolah air bah yang ditahan-tahan tapi akhirnya jebol juga karena debit dan volume terlalu tinggi.
Jika biasanya Regina akan menegur sahabatnya itu, kali ini wanita itu diam. Benar-benar hanya diam dan tersenyum miris hingga sumpah serapah itu selesai diluapkan hingga tuntas.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com