webnovel

Anggel Dan Rissa Di Culik

Dengan pendirian, harga diri yang sangat kuat sekali. Anggel tetap menolak uluran tangan dan kebaikan hati Arvan.

"Saya sangat khawatir dan cemas, izinkan saya mengantarkan kalian berdua Nona. Saya mohon saya sangat khawatir karena rawan sekali Nona," pinta Arvan yang mulai menggengam tangan Anggel.

Anggel semakin kesal dan dongkol, Anggel berfikir Ficko mengambil kesempatan di dalam kesempitan.

"Aku yakin Ficko, pasti akan mengambil kesempatan di dalam kesempitan. Apalagi pasti dia kan pelaku yang menyebabkan Rossa meninggal dunia, Rossa patah hati karena kekasihnya ternyata selingkuh," ucap Anggel di dalam hati dengan menatap sinis Arvan.

Sementara Rissa, Rissa berfikir apa yang di katakan oleh Arvan ada benarnya? Dengan bersusah payah, Rissa mencoba membujuk Anggel kakaknya. Untuk mau menerima uluran dan kebaiakn hati Arvan yang mau mengantarkan mereka berdua pulang.

"Kakak ayo kak kita terima saja kebaikan dan uluran tangan Pak Arvan, dia sangat baik Kak. Aku yakin bukan dia penyebab Rissa bunuh diri," bisik Rissa ke telingga Anggel.

Anggel sangat marah dan murka, seakan tak percaya jika Rissa adiknya maahan membela Arvan. Bahkan yakin sekali bukan Arvanlah yang menyebabkan Rossa bunuh diri.

"Cukup Rissa, orang yang ada di hadapan kita ini adalah orang yang jahat sekali. Kamu nggak boleh terlalupercaya, sekarang ikut Kakak kita pulang naik Taksi saja. Jangan polos seperti Rossa yang selalu mempercayai orang. Kau ini harus percaya kepadaku aku tak akan menjerumuskanmu," bisik Anggel ke telingga Rissa.

Dari pada tambah memperpanjang masalah, Risa mau tak mau mengikuti kehendak dari sang Kakak Anggel. Tetapi Rissa tak mau gegabah membenci Arvan, karena Rissa sangat percaya dan yakin jika Arvan adalah pemuda yang sangat baik, sopan dan ramh. Sungguh tak mungkin, jika Arvan penyebab kematian Rossa. Jila dia jahat, nggak mungkin masih mau mengurus semuanya.

"Maaf Tuan Ficko, saya dan adik saya telah sepakat. Kami berdua akan pulang berdua dengan menaiki Taksi," ucap Anggel dengan sangat sinis sekali.

Walaupun Arvan meng iyakannya, tetapi ternyata Arvan mengikuti Anggel dan Rissa dari belakang dengan mobil lamborgini mewahnya.

Anggel dan Rissa, merasa janggal karena supir Taksi tak membawanya ke arah rumah mereka berdua. Tetapi malahan membawanya ke arah puncak. Ke daerah yang banyak pohon-pohon menjulang tinggi.

Anggel dan Rissa di paksa untuk turun, oleh supir Taksi tersebut. Ke sebuah gubuk reot. Di dalam gubuk reot tersebut rupanya, sudah ada sepuluh orang jahat. Bahkan banyak anak-anak kecil dan wanita-wanita yang sangat cantik sekali. Yang menjadi korban kejatan sepuluh orang jahat tersebut, rupanya sepuluh orang jahat berniat jahat ingin menjual semua orang yang berhasil mereka culik.

Arvan rupanya berbaik hati, tak peduli Anggel tak percaya jika niatnya sungguh tulus ingin melindungi kedua saudari Rossa. Baik hidup maupun matinya Arvan akan selalu menempati janjinya tersebut sekali pun Rossa telah mati.

"Aku berjanji Rossa, akan menjaga dan melindungi kedua saudarimu. Sekali pun kau sudah mati aku tak akan pernah mengikarinya,' ucap Arvan dengan menitikan air mata.

Arvan tak menyangka, jika ada Rossa di hadapannya. Rossa menangis, dengan penuh amarah Rossa bertekad akan membunuh semua penjahat tersebut.

"Kau tenang saja Arvan, aku juga akan membantumu. Aku akan membunuh orang-orang jahat itu, karena sudah menculik kedua saudariku," ucap Rossa dengan menitikan air matanya.

Ketika Rossa sudah di dalam, Rossa merasakan amarah yang mendalam. Ketika penjahat itu, akan menampar wajah cantik Anggel. Anggel menolak dan bersikeras karena mau di berikan obat perangsang. Taernyata bos jahat tersebut sangat menyukai kecantikan wajah Anggel dan kemolekan tubuh Anggel.

"Kurang ajar, mereka sudah kurang ajar karena telah menyentuh dan menyakiti saudariku. Aku tak terima,' ucap Anggel dengan penuh amarah.

Arwah Rossa yang sangat pedendam itu, mulai mencekik orang jahat tersebut, karena sudah berani menampar Anggel.

Bahkan arwah Rossa, juga sudah berhasil, menampakan diri kepada orang jahat tersebut.

"Nona Rossa jangan bunuh saya, saya mohon ampun. Tolong lepasakn saya, saya tak akan berbuat jahat lagi!" ungkap penjahat tersebut.

"Aku tak akan membiarkan orang jahat seperti kau, seperti kawan-kawan kau hidup. Saya ingin kalian mati, kamu juga telah memukul saudariku dan melukainya. Dengar baik- baik kata-kataku, aku tak akn membiarkan orang jahat kepadaku maupun kedua saudariku hidup. Mereka yang bikin saudari aku menderita harus ke Neraka," ucap Hantu Rossa dengan tertawa menyeringai.

Rossa sangat marah dan kesal, cekikan tersebut sangat kencang dengan cakaran yang sangat dahsyat sehingga membuat pria tersebut tewas dengan leher mebiru dengan banyak luka cakaran di lehernya.

Anggel dan Rissa sontak berpelukan, Anggel teringat orang jahat tersebut sebelum meninggal menyebut nama saudarinya yaitu Rossa.

Sementara di luar Arvan dengan cepat dan cekatan, menghubungi sekretaris, asisten pribadi dan Polisi.

Arwah Rossa rupanya tak tinggal diam, dia ke ruangan yang menjadi dalang atau otak yang telah menculik anak-anak dan gadis-gadis untuk di kirim ke China untuk di jual.

"Oh jadi kau, orang jahat yang telah menculik saudri-saudariku. Kau menculik semua orang yang akan kau jual ke China, Aku tak mau orang jahat seperti kau hidup. Pergilah kau ke neraka menyusul salah satu anak buahmu," ucap Rossa dengan suara tertawa yang sangat menyeramkan sekali.

Bos orang jahat tersebut, rupanya mendengar suara Rossa dan Rossa yang sedang tertawa begitu menyeramkan.

"Siapa kau?" tanya Bos orang jahat tersebut dengan sangat ketakutan.

"Aku adalah Gadis yang sangat membenci tindakan jahatmu itu, aku berniat akan membuangmu ke Neraka. Kau harus ke Neraka ikut bersama dengan salah satu anak buahmu," ucap Rossa dengan tertawa di iringi dengan tangisan secara bersamaan di iringi dengan rongrongan suara anjng menggong-gong.

Lambat laun, Rossa memperlihatkan secara langsung dirinya. Sedangkan orang jahat tersebut, sangat kaget dan terkejut. Karena gadis di hadapannya ini adalah model yang sangat cantik. Yang merupakan idolanya. Bukannya takut, orang ini malahan mendekati Rossa dan ingin berphopto dengan Rossa sebelum ajalnya menjemput.

Tetapi Rossa tak bergeming, mata hatinya sudah tertutup karena dia adalah seorang arwah yang di penuhi engan amarah, dendam dan ingin balas dendam.

Rosa akhirnya membunuh dengan mencekik, hingga akhirnya sang fans mati di tangan sang idola dengan times yang tak tepat.

"Rasakan, kau rasakan itu. Aku sangat senang kau mati seperti itu," ucap Rosa dengan tertawa menggenaskan.

Rosa tak menyangka, dirinya akan seperti ini. Menjadi arwah pembunuh yang di liputi oleh amarah, iri dan dengki.

Tetapi Rosa sangat puas, dengan membunuh orang jahat. Rosa sangat bahagia dan gembira sekali.

Bersambung.