webnovel

Rainata

Dia, gadis pencinta hujan namun sangat takut dengan suara petir Dia, sangat menyukai langit hingga pernah bermimpi memiliki sayap untuk bisa terbang bersama burung-burung melintasi cakrawala di atas sana Dia, mencintai pantai menyukai setiap deburan ombaknya ketika ombak tersebut menabrak karang Dia, sosok yang menggilai semua hal akan pantai seperti Kerang dan Mutiara Dia, hampir menghabiskan sebagian waktunya duduk dibawah pohon besar dibelakang rumahnya mengagumi sosok matahari yang selalu menyinari tanpa meminta balas apapun juga Dia adalah Rainata, sosok gadis yang penyayang, lemah lembut, ceria, periang, tomboy, jago beladiri, dan rajin berolahraga, tak heran jika body yang dimilikinya ramping bak model dengan wajah yang berparas cantik, hingga membuat dirinya selalu dipuja oleh kaum lelaki, tak jarang kaum lelaki yang secara terang-terangan menyatakan cinta di depan umum kepadanya. Namun tak ada satupun yang tahu bahwa sosok Rainata sangat takut akan Jatuh Cinta karena 1 alasan di masa lalunya yang pernah ia alami di dalam kehidupannya dahulu Dia, Rainata yang terbiasa sendirian, yang terbiasa hidup tanpa kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Narria_vivi · วัยรุ่น
Not enough ratings
395 Chs

357. Kotak Merah Muda

"Bibi jangan nangis dong. Kalau bibi nangis, Rain jadi ikut sedih nantinya." ucap Rain yang melihat Bi Inem meneteskan air matanya.

"Bibi nangis terharu non, bukan karena sedih. Iya non bibi gak akan nangis lagi." ucap Bi Inem menghapus air mata di pipinya. Ia sangat senang karena bisa tinggal di rumah majikannya. Banyak sekali keuntungan yang ia dapatkan ketika tinggal disini. Kenapa tidak dari awal saja?

"Makasih bibi." ucap Rain memeluk Bi Inem lagi. Ia sangat senang, karena mulai sekarang ia tak akan sendirian lagi dirumah. Sekarang ada Bi Inem yang menemaninya. Setidaknya ia tak akan kesepian lagi setiap malam. Ada tempatnya mengadu dan curhat ketika ia butuh sosok ibu.

"Sama-sama non. Oh iya non ada paket buat non. Tadi ada yang kirimkan ke rumah katanya buat non Rain." ucap Bi Inem baru teringat tentang paket itu. Sedari tadi mereka terlalu asyik membicarakan pasal pindahan dirinya hingga lupa tentang paket itu. Padahal paket itu sangat penting.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com