"Iya Gevan. Rain gak mungkin rindu sama Juna kok. Mungkin yang Rain rindukan hanya satu orang..." ucap Rain menggantungkan kalimatnya.
"Siapa? Arkan?" tanya Gevan dengan wajah lesunya menatap Rain. Mendadak hatinya hancur berkeping-keping. Ia ingin marah, tapi tak ada gunanya. Sedari awal ia sudah tahu kan... Jika cinta Rain hanya untuk Arkan... Semakin Rain menjawabnya, semakin jelas semuanya, semakin sakit hatinya.
"Bukan Gevan. Tentu saja bukan!" sahut Rain tak santai. Menyebalkan sekali Gevannya ini. Kenapa semuanya selalu di kaitkan dengan Arkan? Gevan yang mengatakan jangan sebut-sebut Arkan, tapi Gevan sendiri yang terus-terusan menyebutnya. Jika hati Gevan sakit, apakah dirinya yang patut disalahkan?
Support your favorite authors and translators in webnovel.com