"Percaya." ucap Gevan singkat tanpa ekspresi. Bukan, dirinya bukan marah. Ia tidak pantas marah dengan Rain. Ia pantas marah dengan dirinya sendiri. Sedari tadi ia yang menyakiti Rain tanpa henti. Sedari tadi ia yang membuat Rain menangis karenanya. Apakah sifatnya ini masih pantas diampuni? Apakah ia masih pantas dicintai? Kenapa dirinya sangat bodoh? Bodoh telah membuat orang yang dicintainya terluka? Hingga menangis se-pilu itu...
"Lalu kenapa Gevan menyuruhku menjauh dari Gevan?" tanya Rain masih mendongak menatap Gevan dengan mata berkaca - kaca, ia ingin menangis lagi. Ia tidak mampu melihat Gevan semarah ini padanya. Apa yang harus ia lakukan jika Gevan benar - benar pergi meninggalkannya? Rain tidak se-tegar itu menghadapi semuanya. Rain hanya mau Gevan, hanya Gevan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com