webnovel

Rainata

Dia, gadis pencinta hujan namun sangat takut dengan suara petir Dia, sangat menyukai langit hingga pernah bermimpi memiliki sayap untuk bisa terbang bersama burung-burung melintasi cakrawala di atas sana Dia, mencintai pantai menyukai setiap deburan ombaknya ketika ombak tersebut menabrak karang Dia, sosok yang menggilai semua hal akan pantai seperti Kerang dan Mutiara Dia, hampir menghabiskan sebagian waktunya duduk dibawah pohon besar dibelakang rumahnya mengagumi sosok matahari yang selalu menyinari tanpa meminta balas apapun juga Dia adalah Rainata, sosok gadis yang penyayang, lemah lembut, ceria, periang, tomboy, jago beladiri, dan rajin berolahraga, tak heran jika body yang dimilikinya ramping bak model dengan wajah yang berparas cantik, hingga membuat dirinya selalu dipuja oleh kaum lelaki, tak jarang kaum lelaki yang secara terang-terangan menyatakan cinta di depan umum kepadanya. Namun tak ada satupun yang tahu bahwa sosok Rainata sangat takut akan Jatuh Cinta karena 1 alasan di masa lalunya yang pernah ia alami di dalam kehidupannya dahulu Dia, Rainata yang terbiasa sendirian, yang terbiasa hidup tanpa kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Narria_vivi · วัยรุ่น
Not enough ratings
395 Chs

14. Hancur

Lo tahu hal yang paling menyakitkan adalah memilih berhenti berjuang ketika belum mencoba sekalipun

# Gevan Radian Juniarta

Ketika itu juga pipi Rain merona karena malu, dengan segera ia menundukkan wajahnya dan tetap berjalan bersisian dengan Gevan. Dengan tangan mereka yang masih tertatut hingga menuju koridor tempat kelas mereka berada

"Sudah sampai Tuan Putri" ujar Gevan

Rain hanya terdiam tak tahu harus berkomentar apa, ia hanya mengambangkan wajahnya, tersenyum tipis. Hingga mungkin Gevan pun tak mampu melihatnya, hanya dirinya saja yang tahu bahwa ia sedang tersenyum

Namun kenyataannya tidak, Gevan melihatnya, melihat Rain tersenyum tipis sangat jelas sekali. Dan Gevan mati-matian menahan debaran jantungnya agar tidak berpindah dari tempatnya

"Cantik"

"Hm"

"Gue boleh minta sesuatu?"

"Apa?"

"Bisa gak lo senyum buat gue? Sekali ini saja"

"Kenapa cuma sekali?"

"Iya"

"Kenapa?"

"Karena gue takut kalau berkali-kali"

"Maksudnya?"

"Kalau lo sering senyum buat gue, nanti gue jantungan. Gue gak mau mati muda"

"Yaudah kalau gitu saya enggak usah senyum"

"Eh…Jangan"

"Kenapa? Saya gak mau Gevan mati muda karena saya"

"Tapi gue pengen lihat lo senyum"

"Yang bener yang mana sih Ge? Kata kamu, saya gak boleh senyum"

"Boleh deh Cantik"

"Yeee dasar plin plan"

"Hehehehehehehee, abisnya kalau lo senyum manis sih. Lebih manis dari rasa gula"

"Abang gombalannya receh" sahut Rain sambil tertawa

Sabar van sabar orang sabar disayang bunda ungkap Gevan dalam hatinya sambil mengelus-elus dadanya

"Kamu kenapa Ge? Sakit?"

"Hah?"

"Kamu sakit?"

"Enggak" jawab Gevan sambil menggelengkan kepalanya

"Terus kenapa ngelus-ngelus dada kaya gitu?"

"Gak apa-apa"

"Saya kira Gevan sakit"

"Enggak kok, kenapa Cantik? Khawatir?"

"Sedikit"

"Kalau gitu gue mau sakit terus aja dah"

"Lah… kok gitu?"

"Iya, biar di khawatirin sama lo terus lah di perhatiin"

"Ga perlu kaya gitu Ge, saya akan terus perhatiin Gevan walaupun Gevan tidak sakit"

"Ciahhh Asyik" seru Gevan gembira

Tak terasa mereka sudah sampai di bangkunya dan mereka berdua mendudukkan bokongnya di tempat duduk masing-masing

"Sekarang pelajaran apa?" tanya Gevan

"Bahasa Inggris"

"Yah Guru killer itu lagi, semoga cepat berlalu. Gue udah gak sabar mau pulang"

"Kenapa?"

"Kangen sama kasur empuk gue"

"Yaampun Gevan"

"Wkwkwkwkwwkwwkwkwkwkw"

"GOOD AFTERNOON MISS"

Sapa seluruh siswa berbarengan

"Diantara kalian apakah ada yang tidak membuat PR yang saya berikan?" tanya Miss Janet tegas

Semua siswa terdiam dan tidak ada satupun yang mengangkat tangannya

"Bagus, saya selalu suka mengajar di kelas ini, karena semua muridnya rajin dan taat mengerjakan tugas. Beri tepuk tangan untuk kita semua"

Seketika itu kelas menjadi riuh, semua siswa bertepuk tangan dengan keras. Untuk pertama kalinya pada saat jam pelajaran Miss Janet mereka tidak tegang seperti biasanya.

"Baiklah mari kita lanjut belajar buka bab selanjutnya"

1 jam kemudian…

Tringgg…tringgg…tringgg…

Bel bernbunyi nyaring menandakan jam pelajaran telah usai dan waktunya semua siswa dan siswi untuk pulang kerumahnya masing-masing

"Baik anak-anak kita akhiri pertemuan kali ini" ucap Miss Janet lalu keluar kelas diikuti oleh siswa dan siswi lainnya, terkecuali Gevan dan Rain. Mereka masih setia dibangkunya menunggu kelas sepi baru mereka beranjak untuk pulang

"Hari ini pulang dengan siapa?" tanya Gevan membuka pembicaraan

"Belum tahu, mungkin nunggu angkot di halte depan sekolah"

"Balik bareng gue aja gimana?"

"Eh, gak usah Ge nanti ngerepotin"

"Santai aja Cantik, juga tadi paginya lo kan sama gue. Jadi gue yang bertanggung jawab bawa lo pulang hari ini"

"Beneran gak apa-apa? kalau saya nebeng lagi?"

"Gak apa-apa Cantik"

"Terimakasih Gevan, kamu selalu baik sama saya"

"Buat lo, apa sih yang enggak?"

"Mulai lagi deh"

"Apa?" tanya Gevan

"Raja gombal kamu Ge"

"Gak apa-apa, gue kan lagi berjuang"

"Berjuang untuk?"

"Mendapatkan cinta seseorang" ucap Gevan enteng

"Kamu kok gak ada niat cerita sih sama saya?" tanya Rain

"Nanti juga lo tahu sendiri"

"Gevan ih gak asyik"

"Yaudah ayo, kelas udah sepi yuk kita keparkiran"

"Ayo"

Dengan segera Gevan menarik tangan Rain menuntunnya menuju parkiran sekolah

"Silahkan masuk Tuan Putri" ucap Gevan membuka pintu mobil

"Terimakasih pangeran" jawab Rain berniat untuk bercanda

Namun berbeda dengan Gevan, jantungnya kembali berdegup kencang ketika Rain memanggilnya seperti itu, hingga tanpa sadar Gevan terdiam di posisinya

"Kok diem? Gak jadi pulang ya pangeran?"

Kata-kata Rain membuyarkan lamunan Gevan

"Eh jadi, yuk"

Dengan segera Gevan menutup pintu mobil dan berlari mengitari mobil bagian depannya dan membuka pintu mobil bagian kemudi, lalu dengan sigap Gevan duduk lalu menutup pintu mobil kembali

"Mau diantar kemana Tuan Putri?"

"Pulang kerumah"

"Gak ada niat mampir kemana dulu gitu?"

"Gevan maunya kemana?"

"Ya gak ada sih"

"Yaudah kalau gitu langsung pulang aja"

"Beneran nih? gak mau mampir kemana-mana?"

"Enggak, langsung pulang aja Ge"

"Oke siap laksanakan komandan" jawab Gevan

Hening seketika, tak ada yang membuka suara hingga beberapa menit kemudian Gevan bertanya,

"Mau Setel lagu apa?" tanya Gevan membuka pembicaraan

"Taylor Swift ada?"

"Ada, mau yang judulnya apa?"

"Stay"

"Oke gue cari dulu"

Gevan mengotak-atiknya dengan memutar lagunya satu persatu mencari lagu yang diinginkan Rain, lalu beberapa detik kemudian menemukannya,

"Nih ketemu"

I'm pretty sure we almost broke up last night

I threw my phone across the room at you

I was expecting some dramatic turn away but you stayed

This morning I said we should talk about it

Cause I read you should never leave a file unresolved

That's when you came in wearing a football helmet

And said okay let's talk

And I said…

Stay stay stay I've been loving you for quite some time time time

You think that it's funny when I'm mad mad mad

But I think that it's best if we both stay

Before you I onlydated self indulgent takes

Who took all of their problems out on me

But you carrying my groceries and now I'm always laughing

And I love you because you have given me no choice but to

CHORUS

You took the time to memorize me my feels my hopes and dreams

I just like hanging out with you all the time

All those times that yoy didn't leave it's been occurring to me

I'd like to hang out with you for my whole life

Stay and I'll be loving you for quite some time

No one else is gonna love me when I get mad mad mad

So I think that it's best if we both stay stay stay stay

You took the time to memorize me my feels my hopes and dreams

I just like hanging out with you all the time

All those times that yoy didn't leave it's been occurring to me

I'd like to hang out with you for my whole life

You took the time to memorize me my feels my hopes and dreams

I just like hanging out with you all the time

All those times that yoy didn't leave it's been occurring to me

I'd like to hang out with you for my whole life

Taylor swift-Stay stay stay

Ketika lagu selesai berputar Rain mengusap wajahnya lalu tersenyum

Ketika itu Gevan melihatnya. Melihat Rain meneteskan lagi air matanya. Dan ia hendak bertanya,

"Siapa? Arkan lagi?"

Tidak ada jawaban, Rain terdiam di tempatnya tidak menjawab sepatah katapun

"Kalau memang mengingatnya membuat lo sakit, jangan diingat Cantik"

Hening tak ada jawaban

"Gue tau gimana rasanya? Lo yang tegar ya"

Hening tak ada jawaban

Remuk… dalam hatinya Gevan sangat hancur ketika ia harus memilih berhenti berjuang ketika belum mencoba sekalipun.