webnovel

Chapter 1

"Ya ampun aku telat lagi,hari ini ujian kan di mulai"

Aku kaget melihat jam di kamarku uang sudah menunjukkan jam 6.30 pagi.Aku langsung turun dari tempat tidur dan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri,setelah itu aku bersiap-siap untuk ke sekolah.Aku keluar dari kamar dan menuju ke meja makan untuk sarapan.

"Bun kenapa gak bangunin Fi sih? Hari ini kan Fi mulai ujian",kataku pada perempuan paruh baya di depanku yang tak lain adalah ibuku sambil memeluknya.

"Ya ampun Fi,Bunda dari tadi udab bangunin kamu,tapi kamu bilang 5 menit lagi"sahutnya kepadaku sambil mencium keningku.

"Lagian kamu gak usah tergesa-gesa begitu,kan kalau ujian masuknya agak lama juga kan.Ayo sarapan dulu terus berangkat"lanjutnya sambil mengambilkan sarapan untukku.setelah sarapan kami berangkat bersama.

Ya..begitulah hari-hariku bersama bunda,kami hanya tinggal berdua setelah ayah meninggalkan kami untuk selamanya 3 tahun lalu.Aku masih sangat ingat kesedihan Bunda saat ayah pergi,namun dia juga yang selalu menguatkanku waktu itu di tengah kesedihan kami yang mendalam.Ayah meninggalkan kami setelah mengalami kecelakaan yang hingga saat ini pun kami tidak tau siapa pelakunya.

Bunda sudah mengiklaskan kepergian ayah,dan selalu mengingatkan aku untuk tidak menyimpan dendam pada orang yang telah membuat ayahku pergi untuk selamanya.

Hari-hari kami lalui dengan berat,tapi berkat Bunda yang selalu kuat dan selalu menasehatiku akupun perlahan-lahan bisa mengiklaskan semuanya.

Semenjak kepergian ayah,Bunda harus menjadi kepala keluarga dan selalu memenuhi kebutuhanku.

Bunda dan ayah bekerja sebagai guru di sekolahku,bahkan sebelum aku ada dalam kehidupan mereka.

Aku masih ingat cerita ayah dan Bunda,kalau mereka saling jatuh cinta ketika mereka sama-sama di angkat jadi guru.

Aku melamun di mobil peninggalan ayah yang di kendarai Bunda sambil tersenyum.

"Lah,anak gadis Bunda kok melamun sih.lamunin apa neng? jangan-jangan lagi lamunin pacarnya ya?"kata Bunda membuyarkan lamunanku sambil menggodaku.

"Ya ampun bun apaan sih,ya gak lah.mana mungkin sempat lamunin pacar kalau lagi sibuk ujian gini?"sahutku sambil memonyongkan bibirku tanda kesal pada bunda.

"Ohh,jadi kalo lagi gak ujian kamu suka lamunin pacar kamu ya. Pacar kamu yang mana,anak kelas berapa? Bentar bunda mau ketemu sama dia"lanjutnya menggodaku sambil tertawa kecil.

"Bundaaa apaan siiihh"kataku tambah kesal.

Melihatku kesal bunda tertawa terbahak-bahak.

Aku bahagia melihat bunda tertawa seperti itu.dia memang selalu senang menggodaku.

Siapa juga yang tidak mau punya keluarga yang punya segalanya,orang tua yang perhatian,dan saudara yang selalu ada untuk memdengar keluh kesah saat lagi bete.

Itulah yang ku rasakan sedari kecil.Aku ingin seperti teman-temanku yang hidup berkecukupan dan bisa memiliki apa yang mereka mau.Tapi aku juga tidak bisa berharap banyak,melihat keadaanku sendiri.

Hingga suatu hari.....

Zhy_Panggalocreators' thoughts