webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · สมจริง
เรตติ้งไม่พอ
312 Chs

Sampai

Nathalie turun dari kapal. Mereka berada di pelabuhan tanjung adikarto Jogjakarta. Gadis itu tampak cantik dengan rambutnya yang berkibar tertiup angin. Nathalie tampak melangkah santai. Kaki jenjangnya berbalutkan sepatu tinggi berhak 5 senti meter. Tangannya menyeret koper berwarna biru pastel,hadiah dari mamanya beberapa tahun silam. Di hidung mancungnya bertengger kaca mata hitam yang mempercantik penampilan Nathalie pagi ini. Beberapa orang bahkan tampak menoleh sekejab hanya untuk menatap gadis itu. Nathalie dengan proporsi tubuhnya yang sempurnya. Juga wajahnya yang ayu rupawan. Siapa yang bisa mengabaikannya? Tentu saja tidak ada. Gadis itu terlalu sempurnya untuk di lewatkan. Nathalie dan segala yang ja miliki. Adalah kesempurnaan.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com