webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · สมจริง
เรตติ้งไม่พอ
312 Chs

Masih Bersiap

Nathalie tengah duduk di hadapan meja riasnya. Telah selesai merias wajahnya. Sedang di belakang gadis itu, sang ibu tengah sibuk menguncir rambut Nathalie dengan cantik, "Mama Nath cantik nggak?"

"Anak mama jelas cantik dong nggak ada tandingannya. Mama jamin kamu bakalan jadi pusat perhatian nanti di pestanya. Jangan khawatir. Haduh cantik. Banget ini anak mama," Tante Nara mengusap pelan rambut sang putrj, "Kamu udah cantik. Aksa udah bisa di prediksi kalo bakalan ganteng. Kalian berdua cocok banget oke? Nggak usah khawatirin apapun. Cukup fokus sama acaranya. Kamu bakalan jadi pusat perhatian di sana sayang. Kamu cantikk banget apalagi kalo senyum lebar. Nggak cemberut kaya gitu,"

Mendengar ucapan mamanya sontak Nathalie tersenyum lebar. Gadis itu kemudian memeluk tubuh Tante Nara dengan erat, "Mama tau banget deh sama Nath. Sayang mama banyak banyak,"

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com