Tidak ada yang mereka katakan, hanya diam dengan tubuh keduanya yang berbaring di atas ranjang milik Caroline. Hanya Frey yang masih membuka matanya, Caroline lebih dulu tidur dalam pelukannya. Tanda Mate-nya memang sudah tidak ada, namun rasa cintanya pada Caroline masih ada. Membingungkan memang, namun dia tahu sebabnya.
Tangannya bergerak membelai surai hitam Caroline pelan, wajahnya terlihat bahagia dengan tatapan yang mengarah pada wajah tirus Mate-nya. Apakah masih boleh dia memanggil Caroline sebagai Mate-nya setelah dia tidak memiliki tanda Mate yang menjadi tanda bahwa Caroline adalah miliknya. Entahlah dia tidak tahu, yang dia tahu perasaannya masih sama.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com