Caroline terkejut, apa-apaan dengan pertanyaan yang dia terima saat ini. Memang dirinya sangat di ragukan sebagai Werewolf tapi jelas dirinya adalah keturunan Werewolf murni. Walau dia cacat tapi Caroline memiliki darah Werewolf murni dalam dirinya.
"Kau..!! Apa maksudmu!?"
Caroline jelas merasa tersinggung, siapa orang yang tidak tersinggung di saat seseorang bertanya akan darah yang mengalir dalam tubuh mereka. Ini seperti sebuah pertanyaan yang merendahkan dan Caroline langsung bangkit membuat Jeremy ikut bangkit.
"Tidak!! Dengarkan aku dulu!"
Jeremy tau ini sangat tidak sopan tapi ada hal yang sangat membuatnya begitu perasaan. Bukan karena status Caroline yang cacat tapi ada hal yang membuatnya begitu tertarik dan meragukan akan Caroline yang seorang Werewolf murni. Dia merasa bahwa Caroline memiliki darah lain selain Werewolf.
"Cukup..!!" teriak Caroline dengan manik menutup berharap apa yang dia dengar kali ini adalah sebuah mimpi.
"Kau harus lihat ini" ucap Jeremy melempar sebuah buku di hadapan Caroline.
Buku itu terbuka tepat di halaman yang manjadi sebuah pertanyaan Jeremy untuk Caroline. Dan Caroline cukup terkejut akan apa yang baru saja dia baca. Selama ini dia tidak terlalu tertarik akan kehidupan para Werewolf. Walau dirinya seorang Werewolf dia tidak pernah tau banyak selain hal-hal umum saja.
Bahkan selama membaca dia tidak pernah tertarik untuk mendekati buku sejarah Werewolf. Tapi kali ini, Caroline merasa tertarik. Seperti ada sebuah magnet yang membuatnya mengambil buku itu. Manik birunya membaca dengan detail setiap kata demi kata sampai Caroline menjatuhkan bukunya dengan pandangan tidak percaya.
"Kau berpikir aku berdarah campuran" kaget Caroline menatap Jeremy yang mengangguk.
"Dalam beberapa kasus pemilik darah campuran tidak akan pernah bisa menunjukkan wujud Werewolf bahkan bertemu inner woflnya adalah hal yang tidak mungkin terjadi" jelas Jeremy menunjukkan sebuah gambaran para Werewolf dengan darah campuran.
"Mungkin dia akan memiliki kelebihan yang sama seperti Werewolf pada umumnya tapi wujudnya hanyalah manusia biasa dengan sedikit kelebihan saja"
Apakah ini nyata, apakah yang di katakan Jeremy adalah sesuatu yang memang mirip dengan dirinya. Padahal jelas ibu dan ayahnya adalah seorang Werewolf murni dan termasuk dalam jajaran bangsawan kelas atas. Lalu bagaimana mungkin Jeremy bisa memikirkan hal di luar objek awal.
"Kau jelas tau aku siapa bukan!" ucap Caroline menatap tajam Jeremy yang mengangguk.
Caroline adalah satu-satunya anak sah dari keluarga Edgar dan dia adalah satu-satunya pewaris yang nyata. Tapi itu sebelum dirinya di buang dan kedatangan adik tirinya.
"Aku tau, tapi aku jelas yakin bahwa kau bukan Werewolf murni" Jeremy masih saja tetap pada pemikirannya dan entah kenapa Caroline menjadi ragu.
Keanehan pada dirinya jelas sama seperti Werewolf dengan darah campuran ras lain, tapi Caroline tidak mungkin meragukan ibu yang melahirkan dirinya. Bahkan Luis jelas mengatakan bahwa ibunya sangat menyayangi dirinya. Lalu apa yang sebenarnya terjadi?
Apa mungkin ada hal yang dirinya tidak ketahui selama ini, apa mungkin dia memang bukanlah Werewolf murni. Rasanya Caroline ingin bertanya pada seseorang yang mungkin tau jawabannya tapi siapa, jelas orang itu adalah ibunya.
"Kau jangan bercanda!!" Caroline hanya tidak ingin melupakan rencananya.
"Aku tidak pernah bercanda, pikirkan baik-baik. Mungkin kau bukan cacat tapi kau memang tidak akan bisa menjadi Werewolf seutuhnya" sahut Jeremy memberikan sebuah senyuman lebar.
Caroline kesal dan langsung pergi meninggalkan ruangan Jeremy, ada perasaan ragu dalam dirinya. Tapi dia menepisnya dengan cepat sampai maniknya melihat Jennifer yang mendekati dirinya. Ingatan tentang kejadian hari itu membuat Caroline menjadi sangat penasaran.
Apa sebenarnya maksud ucapan Jennifer dan kenapa dia membisikkan hal seperti itu. Jennifer mendekat menatap manik Caroline dengan sebuah senyuman yang Caroline tidak paham artinya. Entah perasaan Caroline saja atau memang Jennifer terlihat berbeda.
"Apa kau baik? Aku dengar kau pingsan" tanya Jennifer membuat Caroline mengangguk.
Jennifer kembali tersenyum dan langsung mendekati telinga Caroline "apa kau tidak penasaran"
Tubuh Caroline membeku menatap Jennifer yang tersenyum penuh arti. Jennifer menepuk bahu Caroline sebelum melangkah meninggalkan Caroline. Tapi Caroline langsung berlari mendekati Jennifer yang cukup terkejut akan tindakan Caroline yang tiba-tiba.
Caroline jelas sangat penasaran akan maksud ucapan Jennifer hari itu. Andai saja dia mengetahui jawabannya pasti dia tidak sebingung ini "katakan apa maksud ucapanmu hari itu"
Biarkan saja kali ini dia tau jawabannya, mungkin saja ini adalah waktu yang tepat untuk mengetahui semuanya "kau sangat berbeda dan menarik" ucap Caroline mengingat jelas ucapan ambigu Jennifer hari itu.
Jennifer mengangguk dan langsung menarik Caroline menuju tempat yang sepi. Mereka sampai di danau yang memang jarang di datangi orang itu. Jennifer menyuruh Caroline mendekat menatap air danau yang begitu tenang.
"Kau sangat berbeda dan menarik" Jennifer menatap Caroline yang terlihat tidak sabar "apa yang kau pikirkan setelah aku mengatakan hal itu?"
Caroline terdiam, memikirkan berbagai jawaban yang mungkin akan cocok. Tapi dia tidak yakin bahwa itu adalah jawaban yang benar sampai ucapan Jeremy membuatnya ragu "apa mungkin karena aku berdarah campuran..?"
Jelas Caroline ragu saat mengatakan hal itu tapi tidak ada jawaban yang cocok dengan ucapan Jennifer hari itu. Hanya itu yang terpikirkan olehnya dan Jennifer malah tertawa cukup keras akan jawaban Caroline yang di luar perkiraannya.
"Bagaimana bisa kau berpikir seperti itu, aku melihat darah murni di dalam dirimu" ucapan Jennifer membuat Caroline terkejut.
Jeremy mengatakan bahwa dirinya mungkin saja berdarah campuran tapi kenapa Jennifer bilang jika dia berdarah murni. Sebenarnya yang benar siapa?
Bagaimana mungkin dua orang mengatakan hal berbeda dalam satu hari, apakah tidak ada hari yang tenang baginya. Apakah hidupnya hanya untuk merasakan perasaan takut. Ketakutan yang bisa saja membuat dirinya jatuh ke dalam jurang paling dalam di antara jiwa dan raganya.
"Aku tertarik dengan warna matamu" ucapan Jennifer yang tiba-tiba membuat Caroline sadar "kau memiliki mata biru terang yang cantik. Mungkin orang-orang tidak menyadarinya, tapi kau memiliki sesuatu yang berbeda" lanjut Jennifer menatap manik Caroline.
"Omega murni akan memiliki bola mata kuning terang tapi kau memiliki manik biru terang bahkan dalam wujud Werewolf"
Caroline seperti mendapatkan sebuah petunjuk tapi juga mendapat sebuah kebenaran yang tidak terduga. Apa yang sebenarnya ingin Jennifer katakan, apa maksud dari manik biru terang dalam bentuk Werewolf. Kenapa dia menjadi memikirkan satu hal yang tidak pasti seperti ini.
"Apa maksudmu? Katakan dengan jelas jangan terus berputar-putar seperti ini" sahut Caroline tidak bisa menunggu lebih lama lagi.
"Kau bukan Omega murni"