Pada akhirnya Caroline tidak melakukan apa yang disarankan Jeremy, gadis itu memilih diam dengan tatapan yang mengarah pada tanda Mate miliknya. Sejak awal dia sudah tahu, jika tanda Mate miliknya akan menjadi penghalang paling utama.
Namun walau begitu Caroline berpikir bahwa hal itu tidak akan menjadi masalah, tapi sekarang rasa sakitnya semakin menjadi. Pergelangan tangannya membengkak, menciptakan memar biru di beberapa bagian. Lucy terlihat paling tersiksa, inner wolf-nya mengerang atas rasa sakit yang dia terima.
Caroline tahu jika dia sudah melewati batas, walau begitu dia masih ingin bertahan sebentar lagi. Mungkin sepekan, dan dia akan menemui Frey setelahnya. Tapi kesakitan Lucy membuatnya gelisah, berpikir jika dia tidak bisa menunggu waktu lebih lama lagi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com