webnovel

PURE LOVE (Cinta Yang Murni)

Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di kehidupan yang akan datang. Akan terang atau gelap kah kehidupan kita di masa depan tidak ada yang tahu. Kehidupan yang bahagia, tidak akan selalu bahagia selamanya, pasti akan ada badai yang datang menghampiri sebahagia apapun hidup kita. Seperti halnya kehidupan seorang gadis cantik bernama Indri, dia seorang gadis yang sangat cantik dan juga terlahir di keluarga yang berada. Banyak laki laki yang ingin bersamanya, kehidupan dia bisa di katakan sempurna dari segi fisik dan juga materi. Tetapi kehidupannya hancur setelah dia mengalami kecelakaan maut yang menimpanya, dia datang di kehidupan yang gelap dari kehidupan yang penuh dengan cahaya. Dia harus bisa melanjutkan hidup setelah mengalami kebutaan. Dia sudah sangat merasa putus asa dengan kehidupannya, dia bahkan ingin mengakhiri hidupnya sendiri karena merasa tidak berguna lagi. Tetapi cinta dari seorang pria yang datang dalam hidupnya, membuatnya ingin tetap bertahan. Bagaimanakah kelanjutan nya? ikuti terus cerita aku yaa:)

Kinan18 · สมจริง
เรตติ้งไม่พอ
24 Chs

13. Sahabat Yang Baik

***

Di kampus.....

Rehan : "Sinta!" panggil nya

Sinta : "I.. iya"

Rehan : "Lo... kenal gue kan?"

Sinta : "Hmm, lo Rehan kan?"

Rehan : "Iyaa, gue mau nyampein sesuatu sama lo"

Sinta : "Nyampein apa?"

Rehan : "Hari ini Indri gak bisa masuk, dia katanya udah nelpon lo cuman gak di angkat"

Sinta : "Hehe, iya gue lupa bawa hp"

Rehan : "Hmm pantesan"

Sinta : "Kok dia gak masuk?"

Rehan : "Ibu nya sakit, dan sekarang lagi di rawat"

Sinta : "Ya ampuuun, kasian banget"

Rehan : "Kita belum saling kenal kan?"

Sinta : "Meskipun kita belum saling kenal, gue udah tahu kok lo siapa, lo adalah laki laki yang sangat special bagi Indri"

Rehan : "Oh ya? siapa bilang?"

Sinta : "Indri yang bilang"

Rehan : "Lo sahabat baik nya Indri kan? lo pasti tahu segalanya tentang gue sama Indri"

Sinta : "Iya, kebersamaan kalian harus berakhir karna kesalah pahaman Ayahnya Indri"

Rehan : "Lo bener, Ayah Indri bener bener benci banget sama gue"

Sinta : "Ayah nya emang keras Han, tapi didalam nya lembut kok, perlahan... dia pasti bisa luluh sama lo"

Rehan : "Gue cinta banget sama Indri, gue rela lakuin apapun buat dia, termasuk mengambil hati Ayahnya"

Sinta : "Bagus kalo gitu, gue dukung lo kok Han, gue yakin lo bisa bikin Indri bahagia"

Rehan tersenyum.

Sinta : "Dan tolong... jangan sakiti dia ya Han"

Rehan : "Gak mungkin gue nyakitin dia Sin, gue sayang sama dia, tapi lo jangan bilang ke Indri ya kalo gue ngomong soal ini ke lo?"

Sinta : "Iya iya, lo tenang aja"

Rehan : "Lo pasti sahabat terbaik nya Indri"

Sinta : "Iya lahh"

Rehan : "Semoga pertemanan kalian abadi ya, do'ain juga semoga cinta gue sama Indri juga abadi, wkwkwkwk"

Sinta : "Ahahaha bucin lo"

Rehan : "Ya udah kalo gitu gue ke kelas dulu ya"

Sinta : "Okehhh"

Sepulang kuliah, Sinta pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Mama nya Indri.

Sinta : "Siang Tante"

Mama : "Eh Sinta, siang"

Sinta : "Gimana keadaan nya Tante? udah baikan?"

Mama : "Iya, Tante udah ngerasa baikan kok"

Sinta : "Syukur lahh, Indri kemana?"

Mama : "Indri lagi ke air dulu"

Sinta : "Ooh iya"

Indri pun datang dari Toilet.

Indri : "Ehhh ada monyet utan nih"

Sinta : "Dasar lu"

Indri : "Hahahaha"

Sinta : "Maaf ya tadi gue gak angkat telpon dari lo, Hp gue ketinggalan dirumah"

Indri : "Iya gapapa kok, santai"

Sinta : "Gue mau ngobrol nih sama lo, keluar dulu yuk"

Indri : "Mah, aku diluar yah, kalo ada apa apa panggil aja"

Mama : "Iya sayang"

Di luar....

Indri : "Ada apaan si lo Sin?"

Sinta : "Lo kok gak bilang si sama gue?"

Indri : "Gak bilang soal apa?"

Sinta : "Lo udah jadian kan sama Rehan?"

Indri : "Hah? Kata siapa?"

Sinta : "Lo minta tolong sama Rehan buat nyampein ke gue kalo lo gak masuk, berarti lo udah jadian kan sama dia?"

Indri : "Ya ampuun, emang gue gak boleh ya minta tolong sama Rehan? terus kalo gue minta tolong sama dia itu artinya gue udah jadian sama dia gitu?"

Sinta : "Hehee, gak juga sii"

Indri : "Huhh, dasar lo"

Sinta : "Pokoknya kalo ada apa apa lo harus bilang sama gue, gue kan sahabat lo"

Indri : "Iya iya, lo sahabat terbaik gue"

Sinta dan Indri pun berpelukan.