Sam menarik tubuhnya menuruni beberapa anak tangga. Mempersingkat jarak antara dirinya dengan gadis muda berwajah masam yang mengenakan seragam putih abu-abu. Sam memasang wajah begitu santai. Padahal tatapan gadis muda itu sedang mengulitinya mentah-mentah.
"Berapa kali aku harus memperingatkan kepada anda, jauhi ibu saya?" cetus gadis yang memiliki tahi lalat di bawah dagu. Wajahnya memerah laksana tomat. Rahangnya mengeras, dengan tatapan yang seperti akan menerkam Sam lalu memakannya mentah-mentah.
Mendengar gertakan gadis muda itu sama sekali tidak membuat Sam takut. Lelaki yang berjarak hanya beberapa langkah dengan gadis itu melemparkan senyuman kecil. Bagi gadis muda bernama Ara, senyuman Sam seperti sebuah ejekan yang semakin menyulut kobaran di dalam dadanya yang saat ini bergemuruh. Karena mengetahui jika semalaman suntuk ibunya tidak pulang ke rumah dan justru menghabiskan malamnya dengan lelaki yang sangat ia benci.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com