webnovel

Pulau Ajaib

----TAMAT---- Aquila Octavi, Putri Mahkota dari Kerajaan Gisma dijodohkan dengan seorang pendatang di Kerajaannya. Akibat penolakan darinya, istana menjadi dalam keadaan genting. Inti batu itu dicuri oleh seorang penyihir. Namun, ada juga sisi baiknya dari kejadian itu. Karenanya, ia dapat menemukan sahabat yang sudah lama menghilang tanpa kabar. Ia juga bisa mengenal seorang pria yang kelak menjadi suaminya. Jangan lupa rate, vote, dan comment ya! . Baca juga novel author lainnya dengan judul "Kisah SMA"

AisyDelia · แฟนตาซี
เรตติ้งไม่พอ
38 Chs

Kenangan

Karena melihat aura yang mencekam itu, Cornelia segera melarikan diri bersama Sang Raja yang sudah menjadi bonekanya dari istananya sendiri. Ia pergi ke istana rahasia milik kakaknya yang tidak banyak orang tahu. Bahkan, istana itu tidak bisa dilihat oleh sembarang orang. Cornelia sekarang tinggal di istana rahasia milik kakaknya. Seketika, semua peristiwa yang pernah terjadi diantara mereka berdua kembali teringat jelas. Di sana terdapat semua kenangan berharga yang diabadikan dalam album foto. Mau tidak mau, ia pun mengenang keberadaan kakaknya yang sudah meninggal. Dibukanya semua album foto itu sembari mengingat masa masa tersebut. Seakan akan, semuanya belum lama terjadi. Seandainya saat itu, ia tidak bertengkar dengan kakaknya, ia yakin kakaknya masih hidup sekarang ini. Tanpa disadari, air matanya perlahan muncul dan menetes perlahan. Memori pertama kalinya ia berjumpa dengan kakaknya terulang kembali di depan matanya.

"Wah, sihirmu hebat sekali! Boleh aku tahu namamu?" tanya Dewi Kegelapan pada masa itu dengan lemah lembutnya.

"Ah, terima kasih. Namaku Cornelia. Kamu?" balasnya sambil tersenyum manis menunggu jawaban.

"Aku Feirla. Kau mau menjadi adikku?" tanya wanita bernama Feirla itu.

"Tentu, aku mau. Lagi pula, aku tidak punya keluarga." jawabnya yang sedikit teihat murung.

"Kalau begitu, mari ikut aku pergi ke istanaku!" ajaknya sambil menuntun Cornelia untuk terbang ke istana miliknya.

Cornelia mengikutinya tanpa berkata sepatah kata pun. Tidak ada kata yang terbayang di pikirannya. Ia terlalu takjub melihat semuanya dari atas. Mereka pun pergi ke istana pertama milik Feirla. Sesampainya di sana, Cornelia kembali dibuat takjub kembali. Betapa megahnya istana tersebut. Semua yang berada di sana terlihat berkilauan seperti berlian.

"Adikku, ini adalah tempat tinggalmu sekarang." ucap Feirla yang menatap mata adik barunya.

"Benarkah?" tanya Cornelia dengan mata berbinar tidak percaya.

Feirla mengangguk pelan. Lalu, Cornelia pun berlarian menyusuri semua ruangan yang ada.

Itulah bayangan yang ada di depannya. Air matanya terjatuh satu demi satu. Walau ia bukan adik kandung, ia benar benar menyayangi kakaknya. Kakaknya telah menjaganya dari kecil hingga saat ini. Kini, kakaknya sudah tiada. Tidak ada lagi seseorang yang mau mendengar pembicaraan tidak penting miliknya. Ia memeluk erat erat album foto itu dan memejamkan matanya. Ia membayangkan kakaknya masih berada di sisinya dan sedang memeluknya erat erat.

"Kak Feirla, aku merindukanmu." teriak Cornelia di sela sela tangisannya yang sambil memeluk erat album foto tersebut. Setelah ia meneriakkan kalimat itu, suara bisikan terdengar oleh telinganya. Suara bisikan tersebut benar benar mirip dengan suara milik kakaknya.

"Jangan sedih! Kakak selalu berada di sisimu." ucap suara itu. Entah itu benar adanya atau hanya imajinasi Cornelia sendiri.

Cornelia yang mendengar itu benar benar terkejut. Ia mengira bahwa kakaknya kembali. Tapi, tidak ada siapa siapa di sekelilingnya. Hanya Sang Raja yang diam tak bergeming sedikit pun.

"Kak, maafkan Cornelia! Cornelia akan membuat mereka semua sengsara seperti yang kakak mau. Jangan benci sama Cornelia! Cornelia sayang kakak... hiks hiks..." ucap Cornelia sambil tetap menangis. Air matanya tidak bisa berhenti keluar. Ia terus menangis hingga tertidur. Ia benar benar merindukan kakaknya.

Di dalam tidurnya, ia bermimpi mengenai kakaknya. Namun, di sana juga terdapat dua anak perempuan yang sedang bermain sihir. Ia tidak tahu siapa dua perempuan itu. Di dalam mimpinya, ia hanya mengenal kakaknya, Feirla yang sedang mengamati dua perempuan itu dari jauh. Lalu, di saat salah satunya pergi entah ke mana, Feirla mulai mendekati anak perempuan itu yang sedang sendirian mencoba berbagai trik sihir. Awalnya, wajah Feirla tersenyum sinis seperti ingin berbuat jahat. Namun, ia menyapa gadis kecil itu dengan sangat lembut.

"Hai, gadis manis. Sihirmu hebat sekali. Apa temanmu yang mengajarkannya?" ucap Feirla dengan ramah ditambah senyuman lebar.

"Iya, Aquila mengajarkanku beberapa trik. Tapi, sekarang ia sedang pergi untuk mengambil makan siang." ucap polos gadis itu dengan senyum.

"Siapa namamu?"

"Saya Augusta. Augus dan Aquila berteman. Padahal, dia adalah putri Raja. Tapi, dia mau berteman dengan rakyat biasa, seperti diriku."

"Jadi, dia putri Raja, ya?" gumam Feirla.

"Kau siapa? Augus belum pernah melihatmu sebelumnya?" tanya Augusta polos sambil menatap seluruh tubuh Feirla.

"Aku Feirla. Ya, aku memang bukan tinggal di sini. Aku juga jarang datang ke sini. Wajar saja kau tidak pernah melihatku." jelas Feirla dengan ramah.

"Kamu ting--"

"Kamu mau menjadi adikku?" potong Feirla sambil menatap wajah Augusta yang polos.

"Adik?" tanya Augusta tidak percaya.

"Ya, nanti aku akan mengajarkan banyak trik sihir padamu. Mau?" tawar Feirla.

"Mau.." jawab Augusta dengan cepat serta antusias.

"Kalau begitu, ayo, ikut aku!" ajak Feirla sambil menggandeng tangan Augusta untuk mengajaknya pergi. Augusta sempat menolak karena Aquila belum juga datang. Tapi, ia berhasil dibujuk oleh Feirla. Mereka pun pergi ke istana Feirla.

Lalu, ia terbangun begitu saja sehingga mimpinya pun terputus. Ia merasa terkejut akan mimpinya itu. Bahkan, ia mengingat semua isi mimpinya. Dan, ada hal yang semakin membuatnya bingung. Mengapa ada Aquila di dalam mimpinya? Siapa itu Augusta? Kenapa dia bisa muncul dalam mimpinya padahal ia sendiri tidak mengenalnya? Lalu, apa hubungan kak Feirla dengan Augusta? Dan, kenapa mimpi itu seakan akan mirip dengan pertemuan pertama Cornelia dengan kakaknya? Apa semuanya hanya kebetulan?

Pertanyaan pertanyaan itu mulai menghantui pikiran Cornelia saat itu juga. Pertanyaan tersebut berulang ulang muncul dalam pikirannya. Namun, terdapat dua buah pertanyaan yang benar benar membuatnya hampir gila. Dua pertanyaan itu adalah 'Kenapa ada Aquila di dalam mimpinya?' dan 'Siapa itu Augusta?'. Hampir saja akal sehatnya menghilang akibat pertanyaan itu. Ia merasa bahwa ada hal yang hilang dalam dirinya. Ia benar benar ingin tahu tentang semuanya. Benar benar semuanya.

"Kau, apakah kau mengenal Augusta? Katanya dia teman putrimu. Beri tahu aku semuanya!" tanya Cornelia pada Sang Raja dengan amarah yang telah siap untuk diledakkan.

"Augusta adalah salah satu rakyatku yang tidak memiliki keluarga. Terakhir kali, aku melihatnya saat ia kecil. Dia memang berteman baik dengan putriku. Namun, ia menghilang saat mereka bermain sihir dan mencoba beberapa trik baru bersama. Saat itu, Aquila sedang pergi untuk mengambil makan siang. Tapi, setelah ia kembali, Augusta menghilang entah ke mana." ucap Sang Raja tetap dengan tatapan kosong. Ia benar benar terlihat seperti boneka.

"Jadi, semua mimpi itu benar, ya?" gumam Cornelia sedikit kecewa. "Tapi, siapa Augusta?" gumamnya lagi dengan bingung.

Tanpa bersedih lagi, Cornelia pun langsung memutuskan untuk mencari tahu sendiri hal tersebut. Ia mencoba mencari cari di barang milik kakaknya. Mungkin saja, ada petunjuk tentang siapa itu Augusta karena kakaknya mengenal Augusta.