webnovel

Pulau Ajaib

----TAMAT---- Aquila Octavi, Putri Mahkota dari Kerajaan Gisma dijodohkan dengan seorang pendatang di Kerajaannya. Akibat penolakan darinya, istana menjadi dalam keadaan genting. Inti batu itu dicuri oleh seorang penyihir. Namun, ada juga sisi baiknya dari kejadian itu. Karenanya, ia dapat menemukan sahabat yang sudah lama menghilang tanpa kabar. Ia juga bisa mengenal seorang pria yang kelak menjadi suaminya. Jangan lupa rate, vote, dan comment ya! . Baca juga novel author lainnya dengan judul "Kisah SMA"

AisyDelia · แฟนตาซี
เรตติ้งไม่พอ
38 Chs

Balas Dendam

Sorry ya guys baru bisa update sekarang karena selama ini aku fokus ke sekolah dulu.

Maaf sebesar sebesarnya ya🙏🙏

/Flashback/

Saat Aquila mengelilingi istana, wanita jahat bernama Cornelia telah mengancamnya. Mau tidak mau, Aquila harus memenuhi keinginan wanita yang mengaku bernama Cornelia, yaitu menghancurkan pulau ajaib itu. Selain itu, Aquila juga berinisiatif untuk menikahkannya dengan Felix. Hanya itu satu-satunya cara membuat dirinya tidak akan dinikahi oleh Felix. Walaupun, ia harus menjadi aktris untuk sementara sampai rencananya berhasil.

/End/

"Ayah.... Aku tau caranya. Aku tau." teriak Aquila sambil berlari di koridor istana.

"Ada apa, Aquila? Kamu terlihat senang sekali." tanya Ibunya.

"Aku tau caranya buat Felix menjadi muda. Ayo, ikut aku, Bu! Ayah juga!" ucap Aquila sambil menarik tangan Ayah dan Ibunya.

Aquila menuju keluar istana. Di sana, sudah ada Felix yang menunggu dengan kebingungan. Tanpa basa-basi, Aquila mengambil setangkup pasir ajaib itu dan mengucapkan sesuatu sambil menutup mata. Lalu, dilemparkannya setangkup pasir itu ke wajah Felix. Dan secara ajaib, wajah Felix berubah menjadi lebih muda dan tampan. Awalnya, Aquila merasa takjub dengan ketampanan yang dimiliki Felix di masa mudanya. Sekejap, ia menyukai Felix karena ketampanannya. Namun, ketika teringat janjinya kepada Cornelia, wanita yang ia tidak tahu darimana asalnya. Ia tidak boleh membiarkan rasa suka itu tumbuh dan menetap di hatinya. Sementara itu, Ayahnya benar benar takjub akan kepintaran putri sulungnya.

"Aquila, kamu mau dijodohkan dengan Felix?" tanya Ayahnya memastikan perkataan putrinya saat itu.

"Mau, yah." senyum Aquila yang sebenarnya hanya sebuah sandiwara.

"Kalau begitu, minggu depan adalah hari pernikahan kalian." ucap Ayahnya tanpa basa basi.

***

Suatu hari, saat semua orang sedang sibuk untuk mempersiapkan hari pernikahan Aquila dengan Felix, Aquila diam diam keluar istana bermaksud memanggil wanita bernama Cornelia itu.

"Cornelia..... Cornelia..." teriaknya lantang.

Secara tiba tiba, Cornelia muncul di hadapan Aquila dan membuatnya terkejut. "Ada apa kau memanggilku?" ucap Cornelia dengan anggun.

"Aku ingin memenuhi kedua janjiku. Yang pertama, aku akan membantumu mengambil inti pulau ini dan kedua, aku akan membantu pernikahan kalian."

"Baiklah, sebutkan rencanamu!"

"Pernikahanku akan dimulai minggu depan. Kau bisa datang ke istana dan menyamar. Namun, samaranmu harus mencolok sehingga aku bisa mengenalimu. Saat, pernikahanku akan dimulai, aku akan pura pura pingsan untuk menggaduhkan suasana. Saat itu, kau harus naik ke tangga atas. Kumohon, jangan terbang! Saat kau sudah di atas, kau boleh terbang untuk mengambil inti itu. Intinya terdapat tepat di atap istana, warnanya merah muda terang."

"Lalu, bagaimana dengan janjimu yang kedua?"

"Kamu harus mengubah wujudmu dan ajukan persyaratan. Katakan bahwa kau akan mengembalikan inti itu, tetapi kau harus dinikahkan dengan pemuda itu. Kau harus menunjuk Felix."

"Aku mengerti maksudmu. Senang bekerja sama denganmu."

Cornelia lalu menghilang tanpa jejak. Setelah itu, Aquila pun kembali ke istana. Ia membantu sedikit persiapan untuk pernikahan dirinya dengan Felix. Kemudian, esok hari, mereka mencoba pakaian pernikahan mereka. Sangat indah. Gaun panjang berwarna primrose dipadukan dengan veil yang terjuntai ke lantai dengan warna senada untuk pengantin wanita. Kemeja berwarna putih dengan jas coklat terang berlengan panjang dipadukan celana panjang yang senada dengan warna jas untuk pakaian pengantin pria.

Singkat cerita, Aquila dan Felixpun akan dinikahkan hari ini. Saat ini, mereka sedang berdandan di ruangan terpisah untuk hari pernikahan mereka. Seorang putri kerajaan akan menikah dengan orang yang bukan warga asli pulau ini yang tampan layaknya seorang pangeran. Dan, tibalah saatnya pengantin pria untuk memasuki altar pernikahan. Lalu, disusul oleh pengantin wanita memasuki altar dengan sangat anggun sebagaimana mestinya. Ia berjalan perlahan dengan bola mata yang tidak berhenti menatap sekeliling. Saat bola matanya menemukan sosok itu, ia pun tersenyum lebar dan mengalihkan pandangannya ke Felix dengan senyuman.

Lalu, saat Aquila menginjakkan kakinya di altar, tubuhnya lemas seolah olah ia pingsan. Suasana yang tenang berubah menjadi gaduh. Seperti yang sudah direncanakan, Cornelia diam diam naik ke tangga atas dan mencari inti itu. Setelah menemukannya, ia terbang dan mengambil inti itu sekaligus berubah menjadi wujud aslinya. Seketika, seluruh istana menjadi gelap. Awan hitam mengelilingi istana. Rasa takut mulai memenuhi hati mereka semua. Raja beserta prajuritnya bersiap menyerang wanita itu. Tapi, seberapa banyakpun prajurit itu, tak akan ada yang bisa menyainginya. Dengan sekejap, para prajurit itu dikalahkan dengan mudah oleh Cornelia. Setelah semua prajurit itu dikalahkan, Cornelia mulai berbicara.

"Aku akan mengembalikan ini, apabila kalian semua setuju untuk menikahkan aku dengan pria itu." kata Cornelia dengan kejamnya sambil menunjuk ke arah Felix.

"Apa untungnya kau menikah dengannya?" teriak lantang Raja.

"Mungkin memang tidak ada untung yang besar untukku. Tapi, aku yakin pria itu bisa memimpin kerajaanku nanti." jawab Cornelia dengan tenang.

Sang Raja menjadi dilema. Ia harus memilih keputusan yang sangat sulit. Raja Valens terdiam memikirkan keputusan yang paling tepat.

"Ayah, tidak apa. Nikahkan saja Felix dengannya. Aku akan merelakan Felix." ucap Aquila lemah setelah sadar kembali. Dalam hatinya, ia merasa sangat puas karena rencananya berhasil.

"Tapi, sayang..." kata Raja Valens yang dipotong Aquila.

"Tidak apa, yah. Demi pulau ini." potong Aquila masih dengan kondisi lemah.

Cornelia dengan sabar menunggu jawaban. Ia yakin bahwa Aquila akan menolongnya.

"Baiklah," kata Raja berat hati, "Hari ini, pernikahan Felix dengan dia akan dilangsukan."

Cornelia berjalan perlahan menuju altar pernikahan di mana terdapat Felix yang berdiri dengan wajah pasrah. Cornelia tersenyum bahagia mendapatkan 2 sasaran dalam 1 anak panah.

"Tunggu! Serahkan inti itu padaku." kata Sang Raja sambil mengulurkan tangannya.

Tanpa menjawab, Cornelia terbang ke tempat awal inti itu berada dan menaruhnya kembali seperti semula. Dan, prosesi pernikahanpun dimulai. Walaupun Aquila merasa puas karena ia tidak menikah dengan Felix, ia juga merasa tidak enak kepada rakyatnya dan keluarganya. Ia merasa tidak pantas disebut Putri Kerajaan. Sebagaimana harusnya seorang putri, ia melakukan hal sebaliknya. Mengkhianati rakyat dan keluarganya. Tentu saja, penyesalan ini sudah tidak ada gunanya. Semua sudah terjadi. Hanya bisa menunggu keajaiban tiba.

Lalu, selesai sudah prosesi pernikahan itu. Dengan cepat, Cornelia menbuat kabut tebal untuk menutupi aksinya. Ia membawa Felix dan juga mengambil kembali inti itu dan pergi dengan cepat dari istana sebelum kabut itu menghilang. Raja Valens merasa terkhianati.

Setelah inti itu dibawa keluar pulau. Dewa dan Dewi langsung merasakan hal yang tidak baik. Mereka segera mengunjungi pulau ajaib itu. Untung saja para dewa dan dewi belum terlambat. Mereka masih sempat menahan pulau itu dengan kekuatan mereka untuk beberapa minggu ke depan. Salah satu dewa memberikan peringatan agar segera mendapatkan kembali inti itu. Kalau tidak, pulau itu akan tenggelam dan akan menghilang untuk selamanya. Lalu, para dewa dewi itu pun pergi dan berharap pihak kerajaan bisa mendapatkan kembali inti itu. Apalagi inti itu diambil oleh orang jahat yang dapat menggunakan energi dalam inti itu hingga habis.

Dan terkait wabah virus corona, semoga Indonesia dan negara negara lain di dunia yang terdampak dapat segera pulih. Saya juga berharap pembaca sekalian selalu dalam keadaan sehat. Rajin mencuci tangan dengan sabun, menerapkan pola hidup sehat, dan mengurangi kegiatan di tempat ramai adalah cara yang tepat untuk menghindari diri dari virus corona (COVID-19). Terima kasih pada pembaca yang sudah membaca dan mengikuti novel ini😊🙏