webnovel

Pandangan

"Ok, pulanglah sendirian. besok akan kupastikan kamu dan semua teman-temanmu tidak akan bisa berjualan di sekitar mall."

Melati mematung. Pandangannya terlempar sepenuhnya kepada Wira yang menyunggingkan senyum kemenangan.

Tadi pagi, dia dikecam oleh teman sesama pedagang karena berani menghardik Wira. CEO yang memberikan ruang kepada mereka untuk mengais rezeki. Melati, pedagang baru dinilai sangat arogan.

"Bagaimana?" Wira menaikkan alis tebalnya. Senyum yang terkesan mesum membuat imej CEO itu tidak baik baginya, Yang harus dihindari jauh-jauh. Namun dia malah terjebak.

"Masuklah," Wira menggeser duduknya untuk membuka pintu samping. Wanita itu berdecak kesal sambil menghentakkan kakinya. Detik kemudian, dia sudah duduk di samping pria itu.

"Tutup pintunya Melati," titah Wira dengan suara lembut. Melati yang gendang telinganya terusik lantas membanting pintunya.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com