webnovel

Martin

Widi membawa Liani masuk ke dalam mobil yang terparkir tidak jauh dari para mafia tersebut. Sekilas dia sempat bersitatap dengan mereka setelah akhirnya duduk di kursi kemudi. Tanpa ada kata yang terucap, Widi menjalankan mobilnya.

Sementara terdengar suara bisik-bisik di antara anggota mafia.

"Apa kalian sudah melakukan apa yang aku suruh?" tanya Martin.

"Sudah Bos, bisa dipastikan mereka tidak akan selamat."

"Bagus," seringai ganas terlukis di sudut bibir Pria berwajah muda tersebut. Tatapannya terus mengamati mobil itu melaju di jalan pegunungan yang menurun.

Sedangkan kebekuan terjadi di dalam mobil. Liani tidak tahan dengan situasi ini. Dia ingin mencairkan dengan untaian permintaan maafnya. Tetapi ribuan kata yang terucap tidak akan mampu menghilangkan luka yang tertoreh.

"Harus bagaimana supaya kamu bisa memaafkan aku?" kata Liani yang sudah mulai frustasi. menunggu sahutan dari Widi bagaikan emas. Seharusnya dia cukup tahu diri untuk tidak banyak bicara.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com