"Apa wajahku terlihat sendu?"
"Ya?"
Penata rambut itu tertegun tidak dapat menjawab, ia terlihat tegang dan karena tidak menduga pertanyaan yang dilontarkan oleh Isabella.
"Anda terlihat menawan." Jawabnya gugup.
"Maksudku ekspresi ku? Apa aku tidak terlihat senang sekrang?" Tanya Isabella lagi, Apapun yang terjadi ia tidak mau keluar jika wajahnya masih terlihat bersedih, ia tidak ingin menjadi bahan gunjingan dan yang terpenting tidak ingin membuat kakeknya merasa khawatir karena dua hari yang lalu kakeknya sempat masuk rumah sakit.
"Ajari aku caranya untuk tersenyum..." Pinta Isabella, ia bahkan tidak sungkan untuk menyentuh kedua tangan penata rambut yang sekarang terlihat kebingungan itu.
"Ya?"
***
Secarik kertas undangan tergeletak di atas meja sebuah kamar dengan jendela yang terbuka.
"Kamu yakin akan tetap datang?"
"Aku ingin melihatnya meskipun dia tidak bersamaku."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com