"Kau sudah melakukan apa yang ku katakan? Apa semuanya lancar?"
"Tentu, semua berjalan sesuai dengan keinginanmu. Dan ini." Maxwel menyerahkan sebuah peti. "Tombak hawtorn yang kau minta."
"Bagus. Langkah pertama yang akan ku lakukan, membuat Edgar merasakan hal yang sama dengan apa yang ku rasakan dulu." David menyeringai hebat.
"Dan sepertinya Edgar menghianati Johnson, karena tidak mungkin menyerahkan wanita yang dicintainya."
"Itu bagus lagi. Rasa cintanya akan berubah menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Edgar akan menyesal dengan keputusannya ini!"
Kedua orang itu tertawa puas. "Kita akan menang kali ini. Tinggal menunggu waktu yang tepat untuk merampas wanita itu dari Edgar."
***
Alessa tidak mungkin lupa dengan suara itu. "Ka-kau?" ucapnya terbata, lalu langsung memeluk Edgar.
Edgar tersenyum. "Kau sangat merindukanku rupanya."
Alessa mendorong Edgar pelan dan berdecak kesal.
"Kau, bagaimana bisa tahu aku di sini?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com