Chapter 1

nama ku adalah Alvin, aku adalah anak terakhir dari 3 bersaudara, ayahku adalah seorang CEO perusahaan smartphone terbaik di negara ku.

Meskipun aku adalah anak seorang CEO, kehidupan ku bukanlah semudah kelihatannya.

Pada saat kelahiran ku perusahaan yang ayahku urus mengalami kebangkrutan, sehingga ayah ku selalu bersikap dingin padaku hingga saat ini, Pada umurku yang ke 6 tahun ibuku meninggal karena terkena peluru nyasar saat ada insiden baku tembak, dan menyebabkan semua keluarga ku men cap ku sebagai anak pembawa sial karena saat itu akulah yang merengek ingin ikut ibuku.

tak hanya di rumah di sekolah aku juga di jauhi karena aku selalu murung dan aku tidak memiliki teman seorang pun, pada umurku yang ke 8 rumah ku mengalami kebakaran dan aku pun terjebak di dalam kamar ku tetapi untung saja aku selamat.

meskipun aku selamat akan tetapi setengah tubuh ku terkena luka bakar yang parah dan mataku juga jadi buta sebelah, keluarga ku risih melihat ku jadi ayah memindahkan ku ke rumah nya di luar kota dan hidup sendiri.

itulah perjalanan hidup ku yang singkat, saat ini aku sudah berumur 19, aku terus belajar hingga lulus dan melanjutkan ke universitas swasta di kota didekat rumah yang ayahku berikan.

saat ini aku sedang dalam perjalanan untuk membeli bahan untuk stok makanan ku di rumah, karena aku sudah di tinggal sejak umur 9 itu menjadikan aku orang yang mandiri, mulai mengurus sekolahku, makanan dan sebagainya.

karena stok makanan ku telah habis terpaksa aku harus membeli kembali, meskipun saat ini sudah jam 11 malam, karena besok aku harus ujian mau tidak mau aku harus menyiapkan kebutuhan ku secepat nya.

Di saat perjalanan menuju super market sambil menghisap sebatang rokok aku melihat langit gelap, tak sadar aku sudah sampai di depan pintu masuk supermarket, dan memasukinya.

untung saja aku memakai jaket dan masker, kalau tidak, akan banyak yang memperhatikan ku karena bekas luka bakar ku yang mencolok.

saat sudah didalam supermarket aku langsung memilih bahan yang perlu ku beli, seperti ayam, brokoli, bawang, cabai, paprika, merica dan yang lainnya.

setelah aku memasukkan bahan belanjaan ku ke troli aku mendengar keributan.

"ambil semua uang nya dan masukkan kedalam tas ini, dalam hitungan 1 sampai 10 jika uang itu belum masuk Kepala mu akan bocor" ucap seorang pria.

karena penasaran aku mencoba melihat keadaan di kasir dan ternyata seorang kasir wanita sedang di todong dengan pistol oleh dua pria yang menggunakan helm.

Ntah apa yang terjadi pada tubuh ku, tiba tiba saja tubuh ku bergerak sendiri menuju pria itu dan langsung memukul tangan pria itu hingga pistol yang di pegang nya terjatuh ke arah kasir.

karena kaget pria itu langsung memukul ku bersama dengan teman nya, dan meninggalkan wanita kasir itu sendiri.

pukulan dan tendangan terus mengarah kepadaku sampai suara tembakan terdengar dan teman pria itu jatuh di sampingku dengan bersimbah darah.

pria yang memukul ku sontak panik dan mengambil pisau dari celana nya dan menusukkan nya ke dadaku.

"bajingan jika saja kau tidak ada" ucap pria itu dengan menusuk tubuhku terus menerus

"ugh argg ugh argg" hanya itu suara yang keluar dari mulut ku.

setelah menusuk berkali kali pria itu langsung lari dan pergi menggunakan sepeda motornya.

"burghh" darah keluar dari mulut ku.

badan ku terasa panas, nafasku sangat berat ,"mengapa hidup ku seperti ini apakah Tuhan tidak menginginkan ku" ucapku sebelum perlahan pandanganku mulai memudar dan menjadi gelap.

"Ugh mengapa disini gelap sekali, siapa yang mematikan lampunya!?" ucapku.