Tiba-tiba tutul yang sedari tadi berada di samping ku, tiba-tiba menggeram. Bulunya berdiri menghadap persis seperti kucing ketika menemui musuhnya. Pertama kali melihatnya aku agak ketakutan tapi lama-lama tutul lucu juga meskipun dia sedang marah. Aku yang hanya melihat dari samping dia menggeram tidak menggubrisnya, mungkin dia merasakan hawa berbahaya dari hewan lain di dalam goa ini karena saat aku berkelahi dengan mahkluk kemaren, dia tidak menggeram seperti ini. setelah aku selesai membakar dagingnya, aku melihat langit masih gelap dan mulai ada suara ayam berkokok yang menandakan ini sudah pagi hari. Aku berfikir untuk beribadah di dalam goa, aku meyakini jika bangunan itu sudah berdiri sejak ada kerajaan ini. alasan itu yang membuat ku tetap beribadah dengan agama ku meskipun di desa ku tidak ada agama.
Setelah aku mengangkat dagingnya, tutul naik di pundak dengan suara masih menggeram. Saat aku berjalan akan mendekati pak Bagong, tutul mencengkram baju ku dengan kukunya yang juga keluar. Ternyata sedari tadi tutul menggeram alasannya karena pak Bagong, yang sedang seperti meditasi meskpun aku tidak yakin karena tidak pernah melihat orang melakukan meditasi.
"tenang tutul, kamu ada di samping. Itu teman ku"
"hrrrraggggg...aarrrgghhh"
Meskipun tutul sudah menarik kembali cakarnya tetapi aku merasa tutul tidak menurunkan kewaspadaaannya terhadap pak Bagong.
"ini pak dagingnya, pak Bagong sedang apa?"
"saya sedang fokus mengontrol energi saya untuk pemulihan"
"apa bapak merasa kesakitan?"
"saya merasa tidak apa-apa, hanya saya merasa ada yang sudah mengobati saya. Seharusnya saja sekarang sedang kesakitan di dada atau bahkan mati, tetapi saat saya tadi sedang fokus memeriksa dada saya. Saya tidak mendapatkan apa-apa, seperti ada yang menarik paksa semua udara racun tadi"
"kalau menurut saya pak, tadi ada yang membantu pak Bagong disini saat saya dan teman saya bertarung tadi. teman saya yang memindahkan pak Bagong kesini terlebih dahulu,karena kondisi bapak dan kelompok bapak yang semakin parah"
"jadi kamu tidak melihat ada orang yang membantu ku?"
"saya tidak melihat apapun pak, saat saya sudah sampai disini"
"baiklah kalau begitu" sambil pak Bagong mulai memakan daging itu, dia melihat tutul.
"nak, kamu dapat dari mana binatang itu"
'aku tidak boleh mengatakan kemampuan tutul dalam penyembuhan' (dalam hati)
"saat saya sudah mengalahkan mahklu tadi pak, tiba-tiba binatang ini dapat mendekati saya"
"kamu mendapatkan binatang yang bagus nak, kamu sudah menjinakkannya?"
"bapak belom memberi saya pelajaran apapun, jadi saya tidak tahu?"
"menurut bapak, kamu sudah"
"kenapa bapak bilang sudah?"
"karena binatang itu sedang ada di pundak mu sekarang"
"saya juga tidak tahu pastinya pak, sejak kejadian itu dia telah mengikuti saya"
"sebenarnya sejak bapak pertama kali melihat binatang itu, bapak mencoba menjinakkannya. Tetapi malah bapak yang kehabisan energi"
"kehabisan energi pak?"
"iya, dalam menjinakkan kita memerlukan tanda. Kita perlu tahu binatang sseperti apa yang sedang kita jinakkan dan mencoba mempengaruhi pikirannya dengan energi kita. Jika sudah mereka akan membuat tanda untuk kita."
"tanda seperti apa pak?"
"ada yang mengikuti kita , mencoba naik ke tubuh kita, menurunkan kewaspadaannya saat bersama kita. Hanya beberapa binatang yang berbahaya dan unggul di kawananannya saat kita jinakkan binatang itu memberikan tanda menggigit"
'jadi tutul berbahaya? Tapi dia tidak menggigit sampai berdarah…..apa itu bisa di bilang gigitan?'
"jadi tanda gigitan itu seperti apa pak?"
"seperti ular, hewan itu akan memberikan gigitan dengan 2 lubang gigi taringnya. Aku tidak tahu binatang berbahaya yang lain, yang aku pernah jinakkan hanya ular saja. Kamu sudah memberi nama untuk hewan kamu itu?"
"sudah pak, namanya tutul" kata ku dengan suara yang ceria.
"hahahahahahaha...aku baru mengetahu nama itu. tidakkah kamu akan menamakan binatang itu dengan sesuatu yang akan membuat orang lain takut?"
"tidak pak Bagong, tutul juga menyukai nama yang saya sudah berikan" sambil aku mengelus bulu tutul.
"memang kelihatannya begitu, aku pernah lihat binatang seperti ini di gunung lain. Tetapi lebih besar dan suaranya dapat membuat ku ketakutan. Warna hitamnya juga sama seperti itu, lebih baik kamu tetap hati-hati dengan binatang kamu itu"
'apa yang pak Bagong katakan itu maksudnya macan tutul? Sepertinya memang begitu' (dalam hati)
"binatang ini berbeda dengan yang di gunung itu pak"
"kok kamu bisa tahu?"
"karena suaranya berbeda..."
"hmmmm….?"
"tutul coba bersuara"
''meooong…..meooong''
"ooooooh luar biasa, ini kucing? Itu melegakan ku. aku takut jika kamu sudah membawa binatang berbahaya ke desa"
"dan seperti bapak bilang tadi, tutul sudah saya jinakkan jadi bapak tidak perlu khawatir dengan keadaan saya. Jadi itu alasan tadi dia menggeram pak…..?"
"menggeram? Aku tidak tahu, karena fokus dengan energi ku"
"bapak bisa menggantikkan saya sebentar untuk menjaga? Saya akan lebih masuk ke dalam takut ada binatang berbahaya di dalam"
"baiklah kalau begitu, hati-hati nak"
"iya pak"
Aku pun berjalan agak dalam ke goa ini, dengan perasa ku. aku bisa merasakan sekitar 70% keadaan goa ini. di dalam goa ini juga ada mahkluk aneh lagi yang sudah aku temui, seperti kelompok mereka masih ada di gunung ini itu bagus. Mahkluk aneh 'buto' itu masih ada, bagus untuk ku untuk mengumpulkan keping emas lagi. Apalagi dengan level ku sekarang seharusnya itu sangat mudah untuk ku untuk membasmi mereka. Goa ini menarik seperti labirin, di setiap jalan yang buntu ada binatang berbahaya atau mahkluk 'buto' itu yang seperti 'ogre' jika di dalam game. Aku beribadah terlebih dahulu dengan keyakinan ku, dengan tutul yang sedang menatap ku heran. Aku masih tidak bisa berkomunikasi jelas dengan tutul tetapi aku bisa merasakan emosi dan tutul juga bisa merasakan emosi ku. setelah aku bersamanya beberapa jam, aku mengajarkan beberapa kata seperti menyuruhnya mengeluarkan suara. Karena tutul sangat jarang sekali mengeluarkan suara selama bersama dengan ku.
Setelah selesai aku membereskan semua alat ibadah ku ke dalam penyimpanan, lalu melihat sebentar ke dalam toko. Aku melihat keping emas ku yang sedikit, saat aku membolak-balikkan panel toko aku menemukan buku dengan judul menarik 'cara menambah pemahaman teman binatang'. Harganya yang menambah ketertarikkan ku 1500 keping emas. Jika aku belikan air, aku bisa kekenyangan dengan air yang hanya 3 koin emas untuk 5 kendi air. Buku ini termasuk ke dalam buku yang mahal. Buku yang sangat bagus menurut ku.
"tutul sepertinya aku menemukan buku yang menarik untuk memahami mu….."
''meeooong….?''
"kamu tidak bisa melihat jendela sistem ini?"
''meong….???''
"baik, aku paham jika kamu kebingungan dengan maksud ku. tetapi ini sudah saatnya perburuan untuk pertama kali untuk mu….kamu siap?"
''meooooonggg!!!''
"semangat sekali kucing ini….hahahaha" sambil aku mengelus tutul.
Aku juga merasakan jika energi pak Bagong hanya sampai dengan tempat ku sekarang berada, dengan kondisinya sekarang dia tidak akan bisa mengetahui bahkan 23% dari tempat ini. jika dia sedang dalam kondisi optimal pun, pak Bagong hanya bisa membaca sekitar 27% goa ini. dia akan mengetahui lokasi jalan buntu pertama yaitu kelompok ular berbisa. Kondisi ini tidak bisa aku sia-sia kan, lebih baik aku meminta pak Bagong berjaga agak lama. Aku akan berhutang budi padanya.
Aku pun kembali ke tempat pak Bagong berada, disana pak Bagong hanya duduk seperti gerakan semedi sebelumnya.
"pak Bagong, saya akan masuk lebih dalam lagi. Persedian air kita tinggal sedikit, ini air yang saya bisa berikan"
"kamu bagaimana nak? Lebih baik kamu bawa saja. Disini juga masih ada 2 kendi air yang penuh"
"tetapi 2 kendi kecil itu tidak cukup untuk minum 6 orang pak, lebih baik saya mencari air di dalam goa ini. saya tidak apa-apa, saya juga minta tolong ke bapak untuk menjaga teman saya"
"kamu hati-hati, langit masih gelap meskipun ayam hutan sudah berkokok dari tadi"
"iya pak, terima kasih. Jika langit sudah sangat terang dan kelinci sudah berkeliaran saya tidak kembali, lebih baik bapak dan tim bapak turun gunung tinggalkan saja saya. Saya mohon bawa teman saya juga"
"kamu juga hati-hati di dalam, biasanya goa memiliki jalan yang banyak dan tidak berujung. Jangan sampai kamu tersesat, dan cepat kembali nak"
"iya pak, saya akan kembali secepat saya bisa"
"aaaahhhhh ya, sudah kalau begitu"
*** Sekedar tahu aja à 1 kendi air kecil sekitar 600 ml air***
Aku pun memulai perburuan mahklu level 3 ini, aku juga memiliki waktu yang singkat. Kalau di pikir-pikir lagi goa ini seperti 'dungeon' yang ada di game dan komik. Menarik juga dunia baru ku ini, semakin aku masuk ke dalam goa ini semakin gelap. Aku beruntung memiki perasa yang berguna, sehingga aku tidak membutuhkan cahaya. Akan sangat bahaya jika aku menggunakan cahaya, banyak dari mahkluk disini yang akan menyerang ku secara bersamaan. Aku harus bisa menyergap mereka secara diam-diam dan cepat. Di dalam goa ada 7 lokasi dimana mahkluk seperti buto ini berada, dan 2 lokasi kelompok ular berbisa.
"tutul apa kamu bisa menyerah beberapa mahkluk itu untuk ku?"
''meeooong!!'' dengan tutul yang mengeluarkan cakarnya.
"aku suka dengan rasa senang mu tutul….siap?"
''meong!''
"kalau begitu kita lari…!!"
Aku langsung berlari bersamaan dengan tutul, menurutku dengan kecepatan ku yang hampir aku maksimalkan tutul akan tertinggal jauh. Tetapi ternyata dia hampir menyamai kecepatan lari ku. memang binatang yang buas, aku suka dengan teman binatang ini. aku dan tutul langsung menembus kerumunan buto kecil di jalan buntu yang pertama. Aku memukul dan menendang mereka dengan mudah, suara jendela notifikasi tidak berhenti menghitung banyaknya mahkluk yang sudah aku bunuh. Ternyata dengan membunuh 1000 buto aku mendapatkan penghargaan prestasi meskipun tidak masuk dalam misi. Aku penasaran dengan hadiah yang akan aku dapatkan dari penghargaan ini. selama aku membunuh mereka, aku tidak mendapatkan barang seperti sebelumnya. padahal hanya dengan barang yang mereka jatuhkan, aku dapat mendapatkan keping emas sistem.
Aku melihat tutul yang sedang sibuk menyerang beberapa buto dengan cakarnnya, dia dapat membunuh 2 sekaligus hanya dengan 5 cakaran. Aku juga sembari mempelajari emosi dan pikiran tutul, tidak jarang juga aku menyuruhnya lewat perkataan seperti 'kiri tutul, belakang tutul'. Dia mengerti apa yang ku maksudkan, layaknya teman. Setelah kerumunan itu selesai, aku berhenti sejenak dengan mengambil air dari penyimpanan sistem. Aku kaget saat menyadari jika barang yang biasa mereka jatuhkan sudah masuk dalam penyimpanan ku. aku mengambil mangkuk, lalu ku isi air untuk tutul dan aku duduk.
"sistem, apa kamu bisa mengambil barang yang berjatuhan seperti ini?"
|sistem bisa melakukan 'itu' selama mahkluk berada di bawah level pemain|
"jika level tinggi, aku harus mengumpulkannya?"
|benar|
"baik, aku paham"
Aku juga menyadari jika api yang menerangi tempat mahkluk ini berkumpul berwarna biru, bukan seperti warna api biasanya. Dan di ujung jalan yang buntu ini aku melihat sebuah pintu besar yang berasal dari kayu, jika perasa ku benar di dalam terdapat pemimpin dari mahkluk yang telah aku habiskan tadi. aku melihat kembali jendela notifikasi penghargaan disana tertulis '172/1000' masih ada 827 buto lagi yang akan aku bunuh. 1 sudah ada di depan mata, senjata yang akan mahkluk itu jatuhkan pun akan lebih dari 100 keping emas.
"sistem kenapa api disini berbeda warna dengan api biasa?"
|api berbeda warna berdasarkan level kekuatan pemimpin|
"level mahkluk yang ada di dalam berapa?"
|sistem dilarang|
"kenapa tidak bisa? Mahkluk itu di atas ku?"
|sistem dilarang untuk memberi tahu informasi apapun yang belum di lihat oleh pemain|
"jika aku memperbarui kamu sistem, 1 tingkatan. Apakah kamu bisa memberi tahu ku"
|sistem dapat melakukan 'itu' jika di perbarui 4 tingkatan lagi|
"haaaahhhh? Aduuuh...jadi aku harus level berapa untuk menaikkan mu 1 tingkatan"
|anda harus level 15|
"berarti ada 8 level lagi, huuuft...lalu untuk tingkatan selanjutnya?"
|sistem dilarang|
"ya sudah lah, aku sudah paham sekarang"
Aku membuka pintu itu dengan mudah, di dalam ada pemimpinnya besar dan tinggi. Sepertinya dia sudah menyiapkan dan tahu akan kedatangan ku.
"ooooo….hahhahahahah manusia kamu sungguh kuat, aku tidak menyangka jika kamu yang manusia biasa bisa berbuat sampai seperti ini"
|skill mata aktif|
|mahkluk level 5 || darah : 50/50||energi : 50/50|
|skill istimewa à merubah bentuk tubuhnya|
'maksudnya merubah bentuk jadi tinggi dan besar? Seperti di depan ku ini? tetapi dia memiliki energi sepertinya merubah bentuk badan saja, aku harus berhati-hati' (dalam hati)
"hei manusia jadi kamu kesini untuk membunuh ku?"
"iya"
"bagaimana kamu bisa tidak mengeluarkan aroma apapun dalam tubuh mu, aku juga tidak merasakan energi apapun di dalam tubuh mu"
"aku tidak tahu arti dari apa yang kamu katakan?"
"tidak tahu?"
"iya" aku memasang wajah penasaran.
"aku sudah banyak melihat manusia seperti mu di gunung ini, tapi lebih banyak yang memiliki bau tidak enak. Bau ingin membunuh"
"kalau energi yang kamu katakan"
"aku akan jelaskan jika kamu dapat mengalahkan ku, bagaimana?"
"baik, kalau itu mau mu"
Aku berlari dengan kecepatan seminimal mungkin ke arah mahkluk itu. mahkluk itu menyerang ku dengan tangan kosong, aku melewati serangan dengan melompatinya. Aku mencoba melakukan serangan dengan tangan kosong ke kepalanya. Tepat mengenai pipinya, di sedikit mundur ke belakang.
"bagus manusia, serang aku seperti itu"
"aku juga suka dengan serangan mu, buto"
"kamu tahu dari mana sebutan itu, manusia"
Tiba-tiba dia marah kepada ku, lalu mengubah tangannya menjadi batu. Mencoba menyerangku dengan serangan tangannya tetapi aku bisa menghindarinya. Mengambil kapak besar yang ada di belakang tubuhnya lalu mengayunkannya ke tubuh ku. berusaha akan menyerang ku.
"hei, kamu tidak bisa memakai senjata. pertarungan ini menjadi tidak menyenangkan" kata ku mengejeknya.
Aku mengambil belati ku, lalu berusaha mengurangi jarak agar aku bisa melukai tangannya yang sedang mengayunkan kapak. Tidak ada kelemahan saat jin ini mengayunkan kapaknya, sangat cepat seperti kapak itu menyatu dengan tangannya. Aku tidak bisa membiarkan tutul untuk ikut dalam pertarungan ini, jadi sedari tadi tutul aku suruh untuk bersembunyi. Aku berusaha dengan langkah yang semakin cepat untuk menghindari kapak dan mendapatkan kesempatan jin ini kewalahan dengan kecepatan ku. aku melompat dari pundaknya ke dinding goa lalu aku potong tangannya yang memegang kapak. Setelah itu ku tusukkan belati ku ke dadanya. Lalu dia jatuh ke belakang karena tidak bisa menahan gemetar yang ada di kaki.
" bagaimana jika kamu katakan sekarang, apa sebenarnya arti dari 'energi'?"