Jam dinding menunjukkan sudah pukul 02:00 WIB. Siji dan Reiji terbangun tengah malah karena panggilan alam. Reiji lebih memilih tidur di kamar orang tuanya daripada si kamar Siji. Entah kenapa, orang tua mereka suka sekali bepergian. Kadang karena bisnis, tapi lebih sering liburannya sih.
Saat mereka berpapasan di depan kamar Yuji, mereka mendengarkan grusak-grusuk yang mencurigakan. Mereka memutuskan untuk menguping sebentar.
"Ughh ... gue udah gak tahan, Shin. Kayaknya udah mau netes nih."
"Eh ... eh! Jangan dulu, Kakak! Bikin malu aja kamu, Kak. Baru aja disk 1, masak udah netes sih?"
"Ini sungguh menegangkan tau gak, Shin? Aku belum pernah lihat ini sebelumnya."
"Baper sih baper, tapi gak usah pake netes juga kali, Kak!"
"Shin, tissu mana tissu! Punya gue udah netes."
"Heleh, gayaan pake tissu, biasanya juga pake serebet kan, Kak? Nih, lap dulu yang netes di lantai tuh!"
"Lha? Itu kolor Pororo punya Reiji, woy! Salah ngambil lu, Bocah!"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com