BRAKK
"Astaga apa yang kau lakukan Radit?" pekik ibunya saat putranya tak sengaja menyenggol bingkai foto di atas nakas dengan tasnya.
"Maaf Ibu, aku tak sengaja," jawabnya segera menyimpan tas kerjanya di atas nakas.
"Sudah biar Merry saja yang membereskan lebih baik kamu segera mandi," cegah Mayra saat anaknya itu memunguti bekas beling di lantai.
"Tapi Ib–akhhh," Belum sempat ia menyelesaikan ucapannya. Radit meringis pelan saat beling itu menggores ibu jarinya sehingga berdarah.
"Ibu sudah bilang jangan menyentuhnya. Biarkan pembantu saja yang membereskannya, kalau sudah begini kau juga yang kesakitan," omelnya menarik anaknya itu bangkit.
"Cuma luka kecil Ibu," ucap Radit malas menanggapi omelan ibunya.
"Luka kecil bagaimana jika mengeluarkan darah," oceh Mayra membuka laci nakas di belakang Radit mengambil kotak P3K di dalam sana.
"Ayo duduk di sofa, Ibu obati lukamu," ujarnya yang diangguki pasrah oleh Radit.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com