webnovel

Berpetualang keWilayah Utara

Dewa Pedang telah tewas dalam pembantaian 1 juta tahun yang lalu jadi yang tersisa hanyalah Dewa Naga dan sang Kaisar Dewa sendiri, mereka berdua adalah pemegang gelar Master Penempa Tngkat Surgawi yang ada saat ini. Sedangkan syarat untuk menjadi seorang Master Penempa Tingkat Ilahi seorang Master Penempa harus menciptakan Senjata Tingkat Ilahi sebanyak 5 buah dalam kurun waktu 1 tahun atau paling sedikit 2 buah dalam 1 bulan, dan Zang Lung telah membuat 2 buah Pedang Tingkat Ilahi dalam waktu 1 hari. Kaisar Dewa adalah sosok terkuat dan tertua di Alam Semesta ini, dia adalah pemimpin tertinggi para Dewa Penguasa yang mempunyai hak untuk mengangkat seorang Dewa sebagai Raja Dewa, Dewa Pencipta atau Dewa Penguasa dan juga memberikan Gelar-gelar Surgawi kepada seseorang yang dinilai berhak mendapatkannya yang dinilai dari ketokohannya, keahliannya atau kelebihan khusus yang dinilai sangat berguna dan dibutuhkan oleh banyak makhluk hidup di Alam Semesta ini.

Setelah 2 kali berhasil membuat Pedang Tingkat Ilahi, Zang Lung bergegas menyelesaikan 2 resep pembuatan yang tersisa yaitu bahan campuran Batu Meteor dengan Baja Karbon dan yang ketiga dengan bahan campuran Batu Meteor dengan Biji Besi Putih. Dari kedua resep tersebut Zang Lung berhasil membuat sebuah Pedang Tingkat Surgawi dan sebuah Pedang tingkat Dewa, sungguh bakat yang melampaui akal sehat para gurunya karena Zang Lung dalam sehari bisa membuat 6 buah senjata berbagai tingkatan yaitu :

1. Belati Naga Hitam, sepasang senjata Tingkat Kuno.

2. Pedang Naga Es, senjata Tingkat Ilahi.

3. Pedang Phoenix Api, senjata Tingkat Ilahi.

4. Pedang Api Neraka, senjata Tingkat Surgawi.

5. Pedang Petir Langit, senjata Tingkat Dewa.

6. Pedang Rajawali Putih, senjata Tingkat Dewa.

Menurut Gurunya sang Dewa Naga yang juga seorang Master Penempa senjata tingkat Surgawi di Alam Surgawi, bahwa wajar jika Zang Lung mendapat Gelar sebagai Master Penempa Ilahi karena bakat dan keahliannya serta keberhasilannya dalam membuat senjata. Tapi yang berhak memberikan Gelar tersebut hanyalah sang Kaisar Dewa, untuk itu sang Dewa Naga akan mengajak 4 Dewa lainnya untuk bersama mengusulkan serta merekomendasikan murid mereka Zang Lung kepada sang Kaisar Dewa agar memberi Gelar tersebut kepada murid mereka itu. Setelah menyelesaikan latihannya sebagai Penempa Senjata, Zang Lung membereskan pondoknya yang berantakan dan memasukkan Tungku Jiwa kembali kedalam cincin dimensi kemudian menatap keenam kotak kayu yang masih polos tapi sudah berisikan senjata-senjata tingkat tinggi didalamnya. Dia berencana mencari bahan-bahan terbaik untuk membuat gagang pedang, sarung serta kotak penyimpanan senjata- senjata tersebut. Kemudian dia teringat perkataan gurunya Dewa Naga tentang Batu Giok Biru yang biasanya berada didasar lautan, dan sepengetahuannya Wilayah Utara Benua Putih adalah Wilayah yang berbatasan dengan lautan luas.

Seluruh pengetahuan baru pemberian Gurunya sudah dia pahami dengan sempurna, dia tinggal mengasah kemampuan 3 buah teknik bertarung tapi dia belum bisa menggunakan kekuatan phisiknya untuk berlatih teknik-teknik tersebut. Hal itu atas perintah Gurunya karena mengingat tulang dan darahnya belum sebulan menempati tubuhnya dan masih perlu penyesuaian selama sebulan, maka dari pada diam tidak melakukan sesuatu dia memutuskan untuk pergi mencari bahan-bahan yang ia butuhkan dan tempatnya adalah lautan sebelah utara Wilaya Utara Benua Putih.

Zang Lung mulai mempersiapkan segala sesuatu keperluannya untuk menuju ke WIlayah Utara, dan pertama dia memberitahukan kepada kedua orangtuanya tentang rencana perjalanannya. Kemudian dia bergegas menuju paviliun keluarganya dan menemui ayah dan ibunya yang berada diruangan tengah,...

"Salam Ayah... Ibu...!"

"Ehh..., nak...!, kamu tidak berlatih...?, dan kemana adikmu...?" kata Lung Nie yang senang melihat kedatangan putranya tapi tidak melihat sang putri kesayangannya.

"Hmm..., adik Ling sedang latihan tertutup bersama guru selama sebulan..., sedangkan aku disuruh guru untuk mencari bahan-bahan latihanku di Wilayah Utara...!, untuk itu aku datang untuk mohon ijin dari Ayah dan Ibu..." kata Zang Lung menjelaskan.

"Ahh..., sejak kapan adikmu dilatih oleh gurumu...?, apakah adikmu juga akan mendapat pelatihan sepertimu nak...?" kata sang ibu yang mengkhawatirkan putrinya.

"Hehehe..., Ayah dan Ibu tidak usah kuatir..., adik Ling baik-baik saja..., bahkan dia menikmati proses latihannya bersama Guru...!, nanti juga Guru akan menjelaskannya kepada Ayah dan Ibu..." kata Zang Lung menambahkan.

"Nak...!, kamu akan ke Wilayah Utara bersama siapa...?" tanya Zang Yun sang Ayah.

"Sendiri Ayah...!, hal ini juga menurut Guru agar aku bisa menambah pengalaman dalam berinteraksi dengan orang lain diluar sana...!"

"Hmm..., sebaiknya kamu bertemu dulu dengan kakek buyutmu Zang Lang...!, kakekmu itu pernah lama berada di Wilayah Utara karena dia berguru pertama kalinya diWilayah itu...!"

"Ohh begitu...?, baiklah ayah...!, aku akan minta petunjuk dari kakek buyut kalau begitu..., dan ayah ini ada beberapa teknik tingkat Dewa yang aku buatkan untuk ayah dan ibu pelajari...!, juga untuk anggota keluarga kita..., dan aku mohon bantuan ayah dan ibu untuk melatih saudari-saudari sepupuku ditempat latihanku..., sekembalinya aku dari Wilayah Utara nanti aku yang akan melanjutkan latihan kepada mereka bertiga...!" kata Zang Lung kepada ayahnya Zang Yun.

"Baiklah kalau itu keinginanmu..., dan memang benar paman-pamanmu juga sudah memberitahukan kepada ayah kalau putri-putri mereka ingin berlatih bersamamu dan adikmu...!" kata Zang Yun selanjutnya.

"Bagus..., untuk pelatihan adik Ling akan menjadi urusan guru-guruku...!, sedangkan untuk anggota keluarga kita akan menjadi urusanku...!, baklah kalau begitu aku akan pergi menemui kakek Lang sekarang...!" kata Zang Lung.

"Pegilah ke Gedung Klan..., kakekmu pasti berada disana...!" kata sang Ayah memberi petunjuk kepada anaknya

"Baik Ayah..., Ibu...!, aku pergi dulu...!" kata Zang Lung kemudian menghilang dihadapan kedua orang tuanya karena dia pergi menggunakan teknik Langkah Kaki Cahaya.

Whhuuuzzz...!

Dengan kecepatan cahaya Zang Lung hanya membutuhkan 2 menit saja untuk sampai dikomplex Gedung Klan Zang, dan dengan kesadaran spirituanya dia dapat melihat keberadaan kakek buyutnya Zang Lang sedang berada di lantai 2 gedung Klan itu tepatnya didalam ruangan pertemuan khusus para petinggi Klan Zang.

Whhuuuzzz...!

"Salam kakek...!"

"Ehh..., hahh...!, apakah tidak ada cara lain selain datang secara tiba-tiba seperti ini nak...?, membuat kakek kaget saja...?" kata Zang Lang yang terkejut dengan kedatangan cucu buyutnya yang tiba-tiba itu.

"Hehehe..., Pendekar Pedang Emas ternyata sudah tua dan sudah tidak kuat jiwanya..., hahaha..., masa baru begitunsaja suah kaget hampir pingsan...!, wah..., kakek harus berlatih lagi kalau begitu...!" kata Zang Lung yang menggoda kakeknya.

"Dasar Bocah Brandal..., ada apa kamu menemui kakek hahh...!" kata sang kakek buyut yang masih terlihat kesal dengan tingkah cucu buyutnya.

"Kenapa kamu ribut-ribut suamiku...?, ehh..., ada cucu nenek yang tampan...!, sejak kapan kamu tiba disin nak...?" kata Mei Yu yang tiba-tiba masuk kedalam ruangan itu.

"Salam Nenek...!, aku baru saja tiba nek...!, terus disambut oleh kakek yang marah-marah tanpa alasan...!" kata sang buyut mengadu kepada neneknya.

"Hahh..., biarkan saja kakekmu itu..., mungkin dia lagi stress karena kehabisan uang untuk beli arak...?, hehehe..., ada apa kamu kesini nak...?" kata Mei Yu yang membela sang cucu buyutnya.

"Hehehe..., terimakasih nek...!, aku kesini sebenarnya mau bertanya kepada kakek tentang Wilayah Utara...!, karena aku berencana akan kesana untuk mencari pengalaman...!" kata Zang Lung menjelaskan.

"Hmm..., informasi seperti itu mahal harganya...!, tidak bisa diberikan dengan cuma-cuma..., hehehe..." kata Zang Lang yang terlihat jual mahal.

"Wah..., suamiku kamu mau memeras cucu buyutmu sendiri...?, sungguh keterlaluan...!, tenang saja nak...!, nanti nenek akan menemanimu kesana..., sedikitnya nenek juga pernah berpetualang di Wilayah Utara itu...!" kata Mei Yu dengan antusias.

"Haa...?, benarkah nek...!, ahh..., terimakasih sudah mau menemaniku kesana...!, dan untuk rasa terimakasihku terimah ini nek...!" kata Zang Lung sambil menyerahkan sebuah kotak kayu yang berisikan Pedang Petir Langit yang adalah senjata tingkat Dewa.

"Wah...!, Pedang tingkat Dewa..., hahaha..., terimakasih cucuku..., senjata ini adalah senjata tingkat tertinggi yang ada di Benua Putih ini...!, ahh..., nenek sangat senang mendapatkan Pedang ini...!, apa nama Pedang ini nak...?" kata Mei Yu dengan senang.

"Pedang itu hasil buatanku nek...!, dan aku memberikannya nama Pedang Petir Langit..., karena Pedang itu juga memiliki Kekuatan Elemen Petir jika digunakan dengan Kekuatan Spiritual...!, untuk itu berhati-hatilah jika menggunakan Pedang itu nek...!, karena efeknya sangat merusak tempat disekitar kita...!" kata Zang Lung menjelaskan.

"Nak...!, apakah kamu sudah melupakan kakekmu ini...?, tadi itu kakek hanya bercanda saja...!, kakek juga akan menjadi penunjuk jalan di Wilayah Utara nanti...!, bagaimana...? eennmm...?" kata Zang Lang yang terlihat sedang merayu sang cucu buyutnya karena tertarik dan menginginkan hadiah dari Zang Lung juga.

"Hehehe..., kakek juga sudah aku siapkan sebuah hadiah..., nah ini..., terimalah...!" kata Zang Lung kemudian menyerahkan juga sebuah kotak kayu yang berisikan senjata tingkat Dewa lainnya yaitu Pedang Rajawali Putih hasil buatannya.

Kedua buyutnya itu terlihat senang dengan pemberian Zang Lung karena senjata tingkat Dewa memang adalah senjata tingkat tertinggi yang berada di Benua Putih, karena para petinggi Kerajaan termasuk sang Raja Xhin sendiri hanya menggunakan senjata tingkat Legenda. Zang Lang kemudian menceritakan tentang keberadaan Wilayah Utara kepada Zang Lung, semuan informasi tentang Kerajaan, Kota-kota, penduduk dan tempat-tempat strategis di Wilayah Utara disampaikan sang kakek buyut kepada Zang Lung. Sang Pendekar Pedang Emas sangat mengetahui seluk beluk Wilayah Utara karena dia lama berada ditempat tersebut, dan bahkan dia sampai berguru kepada seseorang yang sakti di Wilayah Utara itu selama 10 tahun. 2 hari kemudian setelah menyiapkan segala sesuatunya termasuk memberitahukan kepada seluruh petinggi Klan Zang, terlihat Zang Lang, Mei Yu dan Zang Lung berangkat menuju Wilayah Utara dengan berjalan kaki.

Zang Lung sengaja mengajak kedua buyutnya itu berjalan karena mereka telah menguasai teknik Langkah Langit, dan akan lebih cepat menggunakan teknik tersebut dari pada menunggang kuda atau dengan kereta kuda. Sekaligus Zang Lung merencanakan akan menyisir tempat-tempat yang akan mereka lalui sambil mencari bahan-bahan yang diperlukannya atau mencari berbagai tanaman herbal, dan juga dia merencanakan untuk menambah koleksi hewan dan tanaman langka didalam dunia jiwanya.