"y-yang mulia,"ucap komandan militer.
"nona,apa yang kau lakukan di Medan perang ini dan siapa nama mu?"ucap pangeran Mesir dengan tersenyum.
Ivy menatap pria itu lalu beberapa saat mengabaikan nya ,hal itu membuat pangeran marah,,tapi disisi lain Ivy melihat seseorang menyerang nya dari belakang .Ivy sangat marah,dia tidak marah karena pria asing itu yang diserang, melainkan dia marah karena pada saat di Medan perang , seseorang harus fokus hanya pada Medan perang,dan itu membuat Ivy semakin tidak menyukainya.
"kau,..aku ingin mengatakan jika kau ada di Medan perang, jangan terkecoh oleh sesuatu?!"ucap ivy yang merebut pedang komandan mesir ,dan memenggal seseorang yang menyelinap dari belakang.
"(apa!apa apaan ini!dia bisa merebut pedang dari tangan ku,,dan kecepatan nya yang menyerang itu ..dia harus mendapatkan pengalaman dari perang,,tidak mungkin... seorang wanita mendapatkan pengalaman dari Medan perang.)ucap komandan militer
"kalian semua !apa yang kalian lakukan dasar bodoh!! bagaimana bisa melamun dalam Medan perang?!"Ivy sangat kesal seperti akan membunuh semua orang.
"eek bodoh!kami di bilang bodoh!?"mendengar hal itu para pasukan sangat marah .tapi tetap mengikuti perintah Ivy.
"apa yang kalian lakukan!kau ...kau dan kau!ikut aku serang dari samping !cepat !
"eehhh..kau bukan pemimpin kami!"ucap salah satu prajurit.
"benar huh?!kau wanita asing , bagaimana kami bisa percaya kepada mu!"
tiba tiba seseorang berbicara dan berkata"nona apa yang harus saya lakukan untuk peperangan ini? anda mengatakan bahwa saya harus di samping bukan?"ucap prajurit yang maju
"iya, kau hanya perlu mengikuti rencana ku dan lihat aku,,para tentara sialan ini menghalangi jalanku!"ucap ivy yang sangat marah,apa yang dimaksud Ivy adalah tentara sialan itu adalah tentara pihak musuh .
dan pangeran mesir berkata"kau tidak perlu ikut campur dalam Medan perang nona.tetap lah di sisi ku,kau akan aman.
Ivy menatap nya dan berkata"kau akan melindungi ku!"ucap ivy dengan wajah datar.itu membuat semua orang dalam Medan perang terkejut,bahwa Ivy berani mengatakan pangeran Mesir untuk melindungi nya.
"tentu saja kau hanya perlu di sisiku,ini hanya Medan perang aku bisa menyelesaikan nya sendiri,kau hanya perlu melihat ku dari samping."ucap pangeran Mesir mencium pipi Ivy dan merangkul pinggang nya.
"ha...tuan ...aku sangat tidak suka mencoba mengandalkan siapa pun!"Ivy menggeser kan tangan pria itu dan mengambil pedang.
"aku tidak punya cukup waktu berbicara dengan mu!dan kau..orang yang aku minta tadi kemari!"ucap ivy dengan dingin.
"apa yang kau lakukan!itu berbahaya kembali Sekarang!!"ucap pangeran Mesir dengan marah tapi khawatir.
samar sama Ivy tersenyum dan berkata"heh...bukan nya kau akan melindungi ku!"ucap ivy bersmirk.
"kau!ah...baiklah,aku tidak tahu siapa kau dan kenapa kau ada di Medan perang,,tapi yang aku tahu sekarang kau adalah milikku!"ucap pangeran Mesir menatap Ivy dengan sombong.
Ivy terkejut mendengar hal itu Ivy tidak bisa berkata kata dia ingin membuka mulutnya tapi dia sekarang sedang berada di Medan perang.
"kalian semua!orang yang pilihannya tadi!ikuti perintah nya!"ucap pangeran Mesir dengan dingin
"b-baik yang mulia!"ucap para prajurit.
"dan kau komandan,,apa kah kau memiliki pedang?!"ucap pangeran Mesir bertanya.
"iya yang mulia,"ucap dengan hormat