🍀🍀🍀
Malam itu udara sangat dingin Fatimah seperti biasa pulang dari kampus, ada seorang laki-laki misterius bertubuh tinggi, menghampiriku Fatimah kaget karena kelihatan orang itu jahat, lalu Fatimah berlari karena takut. Pada saat Fatimah menengok ke belakang orang itu sudah tidak ada Fatimah panik dan langsung mengeluarkan ponselnya untuk meminta bantuan pada saat Fatimah memencet nomor Hee-Joong, dari arah belakang seseorang memukul Fatimah,
BUK....BUK.....BUK.....
kkkeek.....kkkeek....
Fatimah pun langsung pingsan....
Sementara Hee-Joong mengangkat ponsel tetapi Fatimah tidak menjawabnya. "Halo.....ha....looo kenapa tadi dia meneleponku dan sekarang tidak menjawab, ada apa dengan Fatimah? pada saat itu perasaannya kacau sekali karena ponselnya Fatimah tidak aktif. Kau kenapa?"tanya Jung-Chan.
Tadi Fatimah meneleponku tetapi tidak ada jawaban darinya, aku sangat mencemaskannya. Sudahlah jangan mencemaskan gadis setangguh dia, dia pasti baik-baik saja.
Tapi aku harus mencari dia mudah-mudahan firasatku itu tidak benar...
Lalu Hee-Joong berinisiatif menelepon kediaman nenek Chooy...ternyata Fatimah belum pulang dari kampus.
Ternyata dia tidak ada berarti aku harus kembali ke Korea, dengan pesawat pribadi bersama Jung-Chan, Hee-Joong kembali. Setelah sampai di rumahnya, Hee-joong lalu mengambil kunci mobil dan mencari Fatimah di kampus, dan di sudut-sudut jalan tapi hasilnya nihil Fatimah tidak ditemukan, Hee-joong juga sudah menanyakan pada semua teman Fatimah yang ada di kampus tetapi mereka tidak ada yang tau. "Ya, Allah kumohon tolong lindungi dia." Gumam Hee-Joong
Tiga jam berlalu setelah mencari-cari Fatimah, dia merasa putus asa dia memutuskan untuk pulang dan berpikir jernih, lagi pula nenek Choy sudah mengerahkan anak buahnya untuk mencari gadis itu.
🍀🍀🍀
Paginya ada sebuah kiriman yang mengejutkan Kim Hee-Joong, kiriman sebuah kaset video setelah melihat vedio yang diputarnya jantung Kim Hee-Joong berdetak tiga kali lebih cepat dari biasanya matanya memerah, karena melihat Fatimah yang ada di vedio saat disiksa oleh anak buah kakak tirinya... "Kalau kau mau temanmu atau aku sebut dia kekasih yang kamu cintai ini hidup, kau harus memenuhi permintaanku tandatangani surat hak saham dan semua aset yang kau miliki, dan jangan sampai kau melapor polisi kalau tidak aku tidak akan segan-segan menganiaya sampai membunuh temanmu ini"... "Ya, Tuhan apa lagi yang aku harus hadapi dia, gadis itu tidak bersalah, kenapa ini bisa bagaimana kalau dia....ah ada apa denganku. Lalu Hee-Joong menelepon ayahnya yang ada di Eropa dan menjelaskan apa yang terjadi dan akhirnya ayahnya itu sanggup membantunya.
Fatimah pun sadar tapi dia tidak tau apa yang telah terjadi, aduh aw.... ya Alloh kenapa kepalaku sakit benget apa yang terjadi, dan dimana aku sekarang. Fatimah juga kaget setelah melihat dirinya, tidak bisa menggerakan badan dan tangannya karena badan dan tangannya diikat, serta mulutnya dilakban jadi dia tidak bisa berteriak meminta tolong.
Fatimah melihat seorang laki-laki tinggi dan memegang tongkat seperti tongkat bisbol, berjalan kearahnya.
"Fatimah kau tau suaraku"....kata Lee Sung-Woo. Suara itu aku mengenalnya itu, suara kakak tiri Kim Hee-Joong.
Kau tau kesalahan apa yang kau lakukan, yah pasti kau sudah tau, berani-beraninya kau menentangku dan kau menghalangi semua rencanaku...serta kesalahan utama adalah mengenal Hee-Jong yang membuat kau menjadi seperti ini, aku sangat marah sekali karena aku tahu kau sempat merekam apa yang telah aku lakukan, dan ini yang akan aku lakukan karena kau adalah gadis yang paling dicintai Hee-Joong....aku akan menghancurkannya sekali lagi sampai dia bertekuk lutut padaku.
Sambil tertawa dan mengayunkan tongkat bisbol itu kearah kepala Fatimah, Fatimah hanya bisa terdiam menahan sakit, darah mengalir dikepalanya dan membasahi kerudung putihnya, saat itu juga fatimah pingsan kembali tidak sadarkan diri.
Dengan cemas Kim Hee-Jong langsung menelepon kakaknya bahwa dia akan segera menandatangani surat hak kepemilikan saham yang diminta kakaknya dan menyerahkan vedeo yang dimintanya.
"Aku akan melakukan apa yang kau minta tapi tolong aku mohon lepaskan Fatimah?". Kata Hee-Joong dalam percakapan di telepon.
"Aku akan melakukannya, tapi kau harus mengantarkan surat-surat itu, besok pagi-pagi sekali kau sudah datang di tempat yang telah aku tentukan."kata kakaknya itu.
Pagi-pagi sekali Hee-Joong sudah pergi, tanpa berpesan apa-apa terutama pada asistennya. Tidak seperti biasa, tapi ada pesan yang aneh dari ponsel asistennya itu, sekarang aku akan melakukan hal yang membahayakan, jadi kalau aku tidak meneleponmu setelah 2 jam tolong segera hubungi polisi dan ayah serta nenek Choy.
Apa ada hubungannya dengan gadis itu? pikir Jung-chan.
"Ah.... aku mencemaskan mu bos...kau ini nekat sekali, aku harus segera menelepon polisi serta ayahnya, aduh bagaimana aku harus mengatakannya" kata Jung-Chan cemas (lalu Jung-Chan menelepon ayahnya Hee-Joong serta nenek Choy apa yang akan dilakukan Hee-Joong).
Mereka semua kaget mendengar perkataan Jung-Chan dan langsung menuju tempat Hee-Joong bersama dengan mobil polisi berserta personel polisi.
Sedangkan Hee-Joong sudah tiba dari tadi disebuah dermaga tua tempat yang telah ditentukan kakaknya didermaga itu ada sebuag gudang yang sepertinya bekas bongkar muat. Hee-Joong berjalan dengan membawa koper yang berisi surat berharga, lalu keluarlah seseorang yang dan berkata masuklah kedalam kau sudah ditunggu, tanpa ragu-ragu Hee-Joong mengikuti orang itu. Sampai di dalam gudang itu dia melihat Fatimah yang tergeletak tidak berdaya diikat dan ya Tuhan Fatimah, Hee-Joong melihat banyak darah, dikerudungnya air mata Hee-Joong langsung menetes ya Tuhan Fatimah kau...
Hee-Joong mana surat-surat berharga itu? kata Sung-Woo
"Ada didalam tas ini tapi lepaskan dulu Fatimah"
(sebelum menyerahkan tas itu, polisi datang dengan tembakan peringatan Sung-woo disuruh menyerahkan diri, tapi Sung-Woo dengan berbekal senjata menembak para polisi dengan membabi buta, sampai akhirnya terpaksa dilumpuhkan oleh kapten polisi dan langsung dibekuk.)
Ternyata, Sung-Woo adalah orang yang diburu polisi akibat pengedaran obat-obatan terlarang serta dia juga adalah orang terkenal di dunia mafia, Sung-Woo harus membayar semua yang telah dia perbuat.
Fatimah.....Fatimah.....kau tidak apa-apa, Kim Hee-Joong memanggil - manggil Fatimah, tapi tidak ada jawaban.
Akhirnya Fatimah dibawa ambulance dan langsung dibawa ke rumah sakit terdekat, setelah sampai di rumah sakit para medis langsung menangani Fatimah, dan Fatimahpun dibawa ke ruang ICU.
Aku bertanya pada dokter bagaimana keadaannya? Fatimah belum sadar karena Fatimah kehilangan banyak darah, dan harus menunggu hasil tes apakah Fatimah akan baik-baik saja atau dia harus menjalani operasi.
"Hee-Joong kau harus tegar dan berdoalah pada Tuhan semoga dia selamat, itu saja yang bisa kau lakukan". Kata dokter yang menangani Fatimah..
Satu jam kemudian, dokter kembali dengan hasil tes Fatimah,
"Maaf, aku sebagai dokter harus mengatakannya Fatimah mengalami geger otak, dikepalanya ada darah yang menggumpal dan harus segera dioperasi karena kalau dia tidak dioperasi nyawanya tidak akan tertolong." Kata dokter itu.
Mendengar perkataa itu kakiku langsung lemas, tanganku pun gemetar, aku harus bagai mana ya Tuhan, semoga semua ini bisa berakhir.....
"Dok, lakukanlah operasi itu, lakukanlah apa yang menurut dokter bisa menyembuhkannya."
"Ayah, nenek Choy aku akan ke suatu tempat dulu tolong doakan Fatimah dan kalau terjadi sesuatu pada Fatimah hubungi aku." kata Hee-Joong.
Lalu Hee-Joong pun pergi dengan taksi, sampailah dia di tempat itu, sebuah mesjid besar di kota Seoul dan dia teringat akan kebersamaannya dengan Fatimah sholat disini, Hee-Joong mengambil wudhu dan langsung sholat serta meminta kesembuhan atas Fatimah....
"Ya, Allah kalau Engkau mengizinkan, berilah kesembuhan pada Fatimah, Engkau pasti tau apa yang terbaik bagi kami, dan lindungilah dirinya (Fatimah)...aku sangat menyayangi gadis itu."
Setelah sholat dan berdoa, lalu berdzikir, Hee-Joong pun tertidur di mesjid sampai subuh...
"Halo, kau ini dimana Hee-joong? ayah menelepon tapi kau tidak menjawab, (bentak ayahnya) ada kabar tentang Fatimah operasinya berjalan dengan lancar satu lagi ada orangtua Fatimah yang datang dari Indonesia."
"Syukurlah, aku akan segera datang ke rumah sakit sekarang."
Sesampai di rumah sakit Hee-Joong berjalan ke ruangan fatimah yang sudah dipindahkan keruangn pasien, ada rasa takut dan lelah yang amat sangat di wajah Hee-Joong disana sudah ada kedua orangtua Fatimah dan dia berbicara dengan mereka.
Hee-Joong memegang pintu kamar sejenak, lalu dengan perlahan ia membuka pintu dan masuk. Belum pernah ia merasa seperti ini seluruh tenaganya seakan tekuras habis. Dadanya terasa begitu berat. ketika ia bertemu dengan orangtuanya Fatimah untuk meminta supaya ia diizinkan melihat Fatimah, ia masih dalam keadaan setengah sadar.
Ia masuk ke kamar Fatimah dan hatinya seakan diremas begitu kuat ketika melihat gadis itu berbaring denga mata terpejam. Hee-Joong menghampiri tempat tidur dan memperhatikan wajah Fatimah yang lebam. Kepalanya diperban.
Hee-Joong menarik kursi dan duduk di sisi tempat tidur.
Ia tersenyum lemah.
"Ini aku," bisiknya pelan.
Gadis itu tetap diam tidak bergerak.
Hee-Joong menjulurkan tangannya dan menyentuh tangan Fatimah....Fatimah baru kemarin aku melihatmu, tapi aku hampir melupakan wajahmu....sebenarnya dari waktu aku pertama bertemu aku ingin mengucapkan hal ini, aku sangat mencintaimu ("Sarang hae....") sampai-sampai aku ingin selalu di dekatmu, tapi aku tau kau gadis yang seperti apa, kau gadis yang menjaga imanmu dan prinsipmu sebagai seorang muslim....apakah kau mempunyai perasaan yang sama...
Hee-Joong melihat diatas meja ada tas, balpoin, dompet, serta buku-buku, ada rasa pensaran pada buku yang bersampul kulit berwarna coklat, diambilah buku itu ternyata itu sebuah buku harian milik fatimah, akupun membacanya, kata demi kata, baris demi baris, semua aku baca tak ada yang aku lewati, setiap kejadian yang dia alami ditulisnya kedalam buku harian ini, ada satu kata yang membuatku meneteskan air mata...kata-kata itu sangat indah.
Bila aku bisa menggapaimu akan ku pegang erat dirimu aku hanya bisa melihatmu bahagia, dan tersenyum lepas aku tau bahwa bersamamu, aku akan melalui banyak rintangan, karena aku menyukai dirimu dengan kasih sayang serta kejujuranmu, aku hanya bisa mengatakan perasaanku dalam diary ini bahwa aku sangat mencintai mu Hee-Joong...itulah perasaanku yang sebenarnya.
Itulah kata-kata yang membuatku mataku berkaca-kaca dan meneteskan air mata walau aku hanya mengerti sedikit saja tapi aku mengerti tulisannya yang terakhir.
Ada foto-foto bersama sahabatnya dan keluarganya, foto yang terakhir seorang kakek-kakek tapi wajahnya mirip dengan wajah orang korea, lalu siapa kakek-kakek ini??
🍀🍀🍀
Bersambung...
Penasaran? Siapa kakek itu?