Kayra langsung turun dari meja dan berlari masuk kedalam kamarnya, terdengar pintu terbanting. Balita itu langsung mandi dengan mengunci pintu. Mamanya kalo udah jerit gitu tandanya kesurupan, lebih bagus ngilang!
Kandra yang menyadari itu hanya geleng-geleng kepala, udah di bilangin dari tadi.
Sementara Cia yang berkacak pinggang di atas tangga segera mencari benda yang bisa di jadikannya penggaris. Dhika melihat istrinya celingak-celingkut spontan ngikut juga, padahal nggak tau apa yang di cari istrinya. Biar keliatan bantu.
Lima menit dia ngikutin istrinya baru nanya, "kamu cari apa?"
"Penggaris!" Cia membuka semua laci meja rias, nyari penggaris. Mustahil ada.
"Bua tapa?" tanya Dhika bingung. Dia kembali ikut nyari karena belum tau buat apa benda itu.
"Mukul bokong Kay."
Dhika langsung berhenti dan berdiri tegak, "kenapa? Apa salahnya?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com