Dhika awalnya mau ngamuk di bilang kayak ayam sakit. Tapi, karena istrinya sebut 'suami aku' meleleh lah hatinya. Alah ..., mang Dhika kelewat bucin sama Cia.
"Makan di kamar." Baru mau nyuap, dengar ucapan Dhika langsung berhenti tangannya. Dia menoleh menatap suaminya nggak setuju tapi ngeliat tatapan serius Dhika dia cuma bisa ngangguk aja.
Mungkin tidurnya kurang, maka bawaannya ngamuk aja si Dhika. Anak bayikan gitu, kalo nggak puas tidur bawaannya buat gila orang dewasa. Sama kayak bayi bongkot bernama Dhika.
Terusnya Dhika dengan raut wajah nggak selo memesan beberapa menu lagi, beserta dessert dan jus. Setelah itu dia mengambil piring pasta yang ada di hadapan Cia, kemudian menarik tangan gadis itu, membawanya perdi dari tempat yang membuatnya panas.
Cia menoleh sambil melambai kearah Maximo, "dadah ..., Mo. Aku pasti habisin pastanya!" ucapnya dengan semangat. Chef itu hanya mengangguk hormat, mana pula dia berani baper, sama anak remaja lagi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com