Mereka semua bisa tidur nyenyak malam ini. Bukan karena sejuknya udara Garut meski tanpa pendingin ruangan, tapi karena hati mereka semua yang sedang berbahagia. Sebelum subuh, Semuanya sudah mandi. Mandi besar tepatnya. Apalagi si Bayi besar yang merasa kamar yang ia tempati ini seperti kamar hotel bintang lima saja.
Rayyan segera memakai sarung, baju koko dan pecinya. Di depan ternyata sudah ada Pak Yudha yang menunggu. Rayyan berlari menghampiri Yudha sambil memakai pecinya.
"Ayo Yah berangkat." ajak Rayyan.
"Salat di rumah aja berjamaah. Tante Ema dan Ibumu sudah siap tuh."
"Oh ya sudah kalau begitu. Kenapa Ayah ngeliyatin aku seperti itu, Yah?"
"Ehem... Habis keramas ya Yan?" tanya Pak Yudha. Sengaja menggoda anaknya. Sekali-sekali dia membuat Rayyan salah tingkah. Karena biasanya Rayyan yang menggodanya.
"Eh jangan kenceng-kenceng donk Yah ngomongnya. Malu tahu di denger orang. Apalagi Tante Ema."
"Biarin. Biasanya juga kamu yang ngerjain Ayah. Biar aja pada denger."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com