Rayyan menghabiskan waktu di kantor Arumi. Bukan berduaan dengan Arumi. Tapi lebih mengontrol perusahaan El Rumi Bandung. Dia masih belum memutuskan akan tinggal dimana setelah menikah. Jika tidak ada salah satu yang mengalah, Rayyan takut akan timbul masalah baru nantinya. Bukankah tujuannya menikah kareni ingin berkumpul dengan istri dan anaknya. Tidak ada bedanya jika nanti mereka akan tinggal terpisah lagi.
Di jam makan siang, Rayyan kembali ke ruangan Arumi. Mantan istrinya ini terlihat sedang membereskan meja kerjanya.
"Sudah puas keliling?" tanya Arumi.
"Iya, tapi aku agak kecewa di bagian produksi. Banyak yang tidak gesit. Aku langsung tegur kepala bagian produksinya. Sesekali kamu harus terjun ke lapangan, Rum. Meski kamu pimpinan. Kadang kamu harus sidak di tiap bagian. Mereka menangani produk kualitas Export. Kalau sampai lengah, kita akan banyak rugi nanti saat quality controlnya. Karena banyak produk yang tidak lolos uji kualitas."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com