Hari demi hari berlalu dengan ragu, angin yang kencang selalu membawa ombak tak wangi. Masalah berdatangan, entah dari yang menetap hingga yang hanya singgah.
Sudah terlalu banyak hate comment yang sangat keterlaluan, bahkan sampai ada yang menghina fisik. Jelas saja itu tidaklah benar. Gadis itu berusaha menghubungi Petra kembali tetapi tidak menjawab.
Alysa yakin bahwa laki-laki itu tidak akan mungkin membiarkan hal ini terjadi, laki-laki itu pasti belum mengetahui mengenai berita yang sudah beredar terlebih seluruh peralatan petra dititipkan kepada temannya. Gadis itu semakin frustasi harus mencari laki-laki itu kemana, terlebih teman-temannya enggan memberitahu dan Alysa sama sekali tidak mengetahui dimana rumah lelaki itu.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com