"Ekhem …"
Laki – laki itu berdehem. Alysa sangat paham dengan kode dari kekasihnya. Dirham pasti akan berusaha mencairkan suasana ini. Sebenarnya gadis itu juga tidak ingin perang dingin seperti ini. Sedang bersama tapi tidak berbincang sama sekali. Tapi rasanya canggung untuk memulai atau menanggapi perbincangan apapun itu.
"Alysa lagi marah sama kecewa sama gue. Jadi dia gak akan bisa dibujuk gitu aja, Ham. Apalagi masalahnya gede. Lo juga pasti tahu. Alysa juga pasti cerita." Tutur Rayhan dengan lirih.
Rasanya menjadi adik yang sangat durhaka yang mendiamkan kakaknya. Bahkan sepertinya menoleh pun tak sudi untuk sekarang. Tapi bagaimana lagi, rasa kecewa itu menyelimuti hatinya.
"Gue tahu kok. Alysa juga cerita. Cuman gue juga gak bela lo karena lo emang salah. Gue cuma mau lo berlaku yang semestinya sekarang. Tunjukin kalau lo emang bisa bertanggung jawab sebagai laki – laki dan sebagai seorang ayah tentunya." Tutur Dirham.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com