Darah vs Air
Jarvis menipiskan bibirnya mendengar perkataan Dario Richard, melihat dari cara Dario bicara sepertinya pria itu benar-benar sangat marah saat ini.
"Jika kau tidak keberatan lebih baik antar saja aku ke hotel, aku tidak mau kembali ke apartemen itu," ujar Dario kembali.
"Hotel?"
Dario mengeluarkan ponselnya dari dalam saku baju dan menunjukkannya pada Jarvis.
"Anda menginap di hotel ini?" tanya Jarvis pelan.
Dario menipiskan bibirnya. "Aku pemilik saham terbesar kedua di hotel itu, jadi secara teknis aku bisa tinggal kapan saja di hotel itu."
Kedua mata Jarvis terbuka lebar. "A-anda membeli saham hotel ini?"
Jarvis tidak percaya jika salah satu hotel terbaik di London kini dimiliki oleh Dario Richard.