Desa nelayan kecil itu berada tidak jauh dari tempat itu. Setelah mereka melewati pagar kecil yang hanya digunakan sebagai hiasan rumah, kelompok itu segera melihat beberapa rumah tua yang terbuat dari kayu dan batu. Strukturnya tampak kusam dan basah karena erosi oleh angin yang terus-menerus bertiup dari laut.
Kelompok yang beranggotakan tiga belas orang itu dengan terang-terangan berjalan menuju ke desa tersebut. Ternyata, orang-orang yang terlihat di desa itu jumlahnya lebih sedikit dibanding dengan jumlah anggota kelompok mereka. Bocah yang sedang duduk berjongkok di samping sambil bermain lumpur tampak berkedip cepat, seolah-olah dia belum pernah melihat begitu banyak kakak-kakak lelaki dan juga perempuan yang memiliki penampilan menarik. Ketika para Penyihir itu mendekati dirinya, dengan cepat dia berlari masuk ke dalam sebuah rumah dan mengamati mereka dari jendela.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com