"Bagaimana kabarmu hari ini?" tanya Tristan.
"Aku baik-baik saja. Ini hari libur. Bukankah seharusnya kamu tinggal di rumah dan berkumpul bersama keluargamu?"
"Aku sudah izin pada Haruna. Oh, iya. Soal anakmu … mereka berdua sudah bekerja di perusahaan besar di Surabaya. Sesuai keinginan kamu. Aku mencarikan mereka pekerjaan yang jauh dari Jakarta. Perusahaan tempat mereka bekerja adalah perusahaan sahabat ayahmu, Om Bima. Jadi, kau bisa tenang," ucap Tristan. Ia duduk di samping ranjang rawat Stevi.
Wajah wanita itu sangat pucat. Ia tidak memiliki keluarga lagi, keuangannya juga sangat minim. Jangankan untuk biaya rawat inap, untuk berobat saja tidak ada. Namun, Tristan memaksa Stevi agar mau mendapat perawatan.
"Keberadaanku, sepertinya mulai diketahui orang lain. Sebaiknya aku pergi dari sini, Tris. Aku bisa tinggal bersama kedua putraku di Surabaya. Semakin lama aku di sini, semakin banyak masalah yang akan terjadi," ucap Stevi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com