webnovel

Apa yang Kamu Lakukan pada Bos Kami?

Editor: Wave Literature

Baru saja Yun Xi berbalik dan ingin berlari, sesosok macan tutul salju berjalan keluar dari pintu kaca besar dan dengan polos menghalangi jalan di depannya. Yun Xi jelas takut melihat apa yang muncul di hadapannya. Karena terhalang, ia refleks mundur selangkah hingga punggungnya menabrak dada pria itu.

Mata Mu Feichi jatuh pada daun telinga Yun Xi yang halus dan Yun Xi menoleh dengan panik. Wajah mungilnya yang masih terlihat kekanak-kanakan justru membuat Mu Feichi merasa darah di tubuhnya mulai mendidih dan terbakar. Aroma unik dari tubuh gadis itu mengguncang pikirannya dan membuat sisa akal sehatnya sedikit menghilang.

Tiba-tiba terdapat penyergapan dan pengejaran di depan Yun Xi, sedangkan jendela di sebelah kirinya mengarah ke hutan yang dingin di mana terdapat gerombolan serigala. Ia melihat ke arah sebaliknya dan bergegas berlari ke koridor di sebelah kanan. Namun, tanpa diduga, pria di sampingnya bergerak lebih cepat darinya.

Begitu Yun Xi ingin mengangkat kakinya dan mulai berlari, Mu Feichi langsung menuju ke arahnya dan menghadangnya. Gadis kecil yang lembut itu memberontak, namun ia tidak dapat melepaskan diri dari dekapan lengan pria itu. Mata Mu Feichi berkilat-kilat dan tubuhnya terbakar api yang tidak bisa dipadamkan.

Setelah menerima pemberitahuan, Feng Rui dan Qi Yuan bergegas datang. Begitu mereka melangkah ke ruang tamu, mereka melihat Mu Feichi mendorong seorang gadis hingga terperangkap di jendela kaca besar. Adegan itu begitu panas. Di lantai di sebelah keduanya, macan tutul salju menatap dengan lirih sekaligus menghalangi jalan Yun Xi. Saat ini, Yun Xi seperti daging di talenan yang siap untuk disembelih. Mereka berdua melebarkan mata mereka dan tampak sedikit tercengang.

Yun Xi berkata lirih, "Selamatkan—"

Yun Xi kaget dan ketakutan ketika tubuhnya ditekan ke jendela. Lebih mengejutkannya lagi, gerakan pria ini ini sangat agresif seakan ingin merobeknya. Namun, ia juga takut dengan macan tutul salju di lantai yang sama menyeramkannya dengan pemiliknya. Macan tutul ini bahkan membantu pria ini untuk melecehkan dan menindas Yun Xi. Padahal, ia hanyalah seorang gadis lemah yang belum dewasa.

Kekuatan Mu Feichi telah meremukkan tubuh kurus Yun Xi sehingga ia tidak bisa melawan, apalagi menyerang balik. Bahkan, meskipun macan tutul salju itu hanya menatapnya, ia tetap tidak bisa melarikan diri.

Feng Rui dan Qi Yuan menyaksikan adegan panas ini, namun tidak ada yang pergi dan menolong pun juga tidak. Kedua pria itu merasa canggung. Akhirnya, Yun Xi berhasil melepaskan diri dari bibir dan gigi Mu Feichi yang panas dengan terengah-engah. Ia pun berteriak pada dua orang itu, "Kemarilah... Tuan Muda Mu telah dibius!"

Qi Yuan masih dapat berpikir rasional. Ia melihat bahwa ada yang salah dengan tuannya sehingga ia buru-buru menyeret Feng Rui ke ruang tamu.

"Pergi—" Mu Feichi mengendalikan api di tubuhnya, menopang dirinya pada jendela dengan satu tangan, dan melepaskan tangan Yun Xi.

Yun Xi melepaskan diri, lalu Qi Yuan dan Feng Rui menangkapnya. Ia baru saja merasa lega dan tanpa sadar berniat untuk berlari. Namun, ketika ia melihat macan tutul salju berjongkok di lantai, kakinya menjadi lemas lagi. Yun Xi menatap Mu Feichi dari jarak dekat. Pria itu tampak setengah sadar, tapi masih berusaha untuk menahan efek obat di tubuhnya dengan penuh keteguhan hati dan kegigihan seorang pria.

Untuk sesaat, Yun Xi teringat prajurit gunung salju yang menyelamatkannya di gunung salju. Di kehidupan selanjutnya, ia membawa asistennya ke Dataran Tinggi Qinghai di Tibet untuk mempelajari obat penawar anti-ketinggian. Jika bukan karena prajurit yang lewat dan menyelamatkan mereka, ia khawatir ia akan terkubur di pegunungan bersalju.

Yun Xi tidak bisa bersikap acuh tak acuh pada seorang pria yang berintegritas. Ia mencoba menjangkau Mu Feichi, menyentuh arteri karotis di lehernya, dan mengecek titik akupunturnya. Lalu, ia mengepalkan tangannya dan memukul titik tersebut dengan keras.

Qi Yuan buru-buru menangkap Mu Feichi yang pingsan, lalu melihat gadis kecil yang terengah-engah dan bersandar ke jendela dengan sedikit cemas. "Apa yang kamu lakukan pada bos kami?" tanyanya dengan khawatir.

"Membuatnya pingsan sejenak. Tolong bawa dia ke tempat tidur. Lebih baik kalian cari seorang dokter. Jika tidak ada wanita yang bisa memberinya kelegaan dan tidak ada obat untuk menyembuhkannya, hal ini dapat dengan mudah menyebabkan… Uh…"

Yun Xi melirik bagian bawah celananya dan wajahnya sedikit memerah. Tanpa perlu dikatakan, para pengawal itu juga mengerti hanya dari mata gadis itu.