"Alhamdulillah ... Allah begitu baik karena mengkaruniakan lelaki yang tidak soleh ini, seorang bidadari seperti Syifa. Dan Terimaksih atas do'anya ustadzah." Kata Maheza dengan penuh hormat.
Mendengar perkataan Maheza yang menyebutnya bidadari. Mutiara merasa tersanjung dan mengaminkan dalam hatinya semoga ia benar-benar bisa menjadi bidadari untuk suami dan anaknya.
"Tidak perlu berkata begitu! Allah itu maha tau siapa yang pantas dan tidak pantas untuk disatukan. Karena kalian sudah bersama dan memiliki putra, maka sudah pasti kalau Allah menganggap kalian pasangan yang pantas untuk bersatu. " Lanjut Ustadzah Aisyah dengan nasehatnya yang benar-benar lembut dan selalu mampu membuat hati Mutia tenang.
"Aamiin! Semoga saya bisa menjadi imam yang baik buat istri dan anak saya hingga akhir nanti!" Ucap Maheza dengan penuh harap.
"Aamiin!" Ucap Mutia bersamaan dengan si pintar Faeza.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com