Ketika Citra melihat nama Satya yang sudah lama tidak muncul di layar ponselnya, sebuah pikiran melintas di benaknya. Sepertinya terjadi sesuatu. Dia buru-buru mengetukkan jarinya untuk menjawab telepon. Setelah itu, suara rendah Satya terdengar di telinganya, "Aku akan menunggumu di tempat parkir hotelmu, datanglah setelah kamu selesai syuting."
"Menungguku? Apakah ada yang terjadi?"
Citra yakin Satya tidak akan mendengar rumor bahwa dia sedang hamil, sehingga pria itu datang padanya. Tapi jika bukan karena alasan itu, lalu untuk apa?
Satya berkata dengan acuh tak acuh, "Apa kamu tidak akan mengembalikan hartaku padaku? Kamu bilang sudah mempersiapkan berkasnya, kan?"
Citra membeku, agak kecewa karena tidak sesuai dengan dugaannya. Namun, ini adalah satu-satunya alasan yang masuk akal bagi Satya untuk bertemu dengan dirinya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com