webnovel

jatuh cinta itu ternyata menyiksa

Indra membukakan pintu mobil untuk Ruth dan membantu mahes menurunkan barang-barang milik ibunya,mahes menyalaminya .

"aku pamit kembali kekantor lagi ya,maaf aku tidak masuk,lain x saja aku mampir bolehkan?"

"tidak hehehe" Ruth terkekeh

dia memandang punggung Indra yang memasuki mobilnya dan melihatnya berlalu dikelokan ujung.

Ruth kembali ke kamarnya sungguh dia merindukan ranjangnya,dia lalu menelpon kekntornya untuk mencari informasi terbaru dari sekretaris nya,lalu membuka beberapa email yang masuk,Ruth sedang tenggelam dalam kesibukan nya ketika ponselnya berdering dari Deni.

"tolong jangan marah dan salah mengerti padaku ya hon,aku sudah lama tidak bertemu Nico, Maya hanya mengantar nya saja.

"oh begitu" Ruth tidak terlalu menyimak matanya tetap terfokus pada laptopnya

"malam ini kita dinner keluar ya hon"

"males ah aku lagi banyak kerjaan lain x saja "

" kalau gitu aku beli makanan dan kita makan dirumahmu saja ya ?"

"baiklah" Ruth segera menutup telponnya

sementara begitu Indra tiba dikantornya orang yang ditugaskan untuk mencari informasi tentang Deni langsung memberinya laporan akurat,alamat Deni nama istrinya ,anaknya ,sekolah anaknya dan lain-lain termasuk rumah orangtuanya.

"jadi dia belum duda?" Indra bertanya dalam hati,dia memberi bonus atas pekerjaan orang suruhan nya itu,lalu menghubungi nomor istrinya Deni dan memperingatkan dia untuk lebih memperhatikan kemana suaminya pergi jika tidak tugas,Indra menggunakan no yang tidak terdeteksi oleh penerima,Maya tidak mengabaikan nya dia merasa memang ada yang aneh pada Deni belakangan ini jadi siapapun orang itu pasti bertujuan baik.

ditengah kesibukan nya ternyata Indra berkali-kali teringat Ruth,ternyata jatuh cinta itu tidak enak,rasanya malah campur aduk,resah,gelisah,sungguh menyiksa.

menganggu pekerjaan dan aktivitas nya,Indra sedikit terusik tapi dia menikmati pada akhirnya.

deru mobil Deni memasuki halaman parkir rumah Ruth,dia membawa makanan cukup banyak untuk mereka bertiga.

Ruth sedang menata makanan dimeja ketika dia mendengar bel depan rumahnya berbunyi, sesosok wanita yang dilihatnya tadi siang satu meja dengan Deni berdiri didepannya dengan wajah tidak bersahabat.

"saya mencari suami saya Deni,tadi saya mengikuti nya dengan motor online ,dia membeli banyak makanan lalu menuju kemari,itu mobilnya,padahal dia pamit pada saya bilang mau piket dan tidak pulang,maaf anda siapa?" Ruth tersenyum tipis

" jadi anda istri Deni? masih istrinya?" Ruth mencoba menenangkan diri.

"iya saya masih istrinya kenapa?"

"oh tidak apa-apa,mari masuk suami anda ada didalam" Ruth begitu tenang mengahadapi Maya, Ruth mengajaknya mengikuti nya, Maya melihat suaminya duduk dimeja makan rumah itu, Deni tentu saja terkejut setengah mati melihat Maya tiba-tiba ada dihadapannya.

"sedang apa kamu disini yah? jadi kamu piket itu kerumah janda dengan membeli banyak makanan, sementara aku dan Nico mengajalmu makan diluar kamu lebih banyak menolaknya,tadi kamu mengajak kami seperti terpaksa bahkan meminta buru-buru dengan alasan harus segera kekantor lagi."

"darimana kamu tau kemari?"

" oh kamu pikir istrimu ini bodoh aku mengikuti mu dan kamu berakhir disini bukan piket!* nada suara Maya penuh amarah yang tertahan, Ruth tidak mau ikut campur urusan mereka Mahes pun segera beringsut kekamar nya.

"kamu tau dia sudah punya istri?" Maya memandang Ruth seperti ingin menelannya.

"dia bilang sudah duda dan sudah jarang bertemu dengan anaknya karena anaknya tinggal dengan mantan istrinya" Ruth menjawab dengan tenang

mata Maya membara

"hebat kamu yah! kita masih menikah dan kamu bilang sudah duda? hebat" plok plok plok Maya bertepuk tangan. Deni segera berdiri

"ayo kita pulang,jangan membuat keributan disini".

"maaf ya mbak,jika saya mengganggu anda,saya hanya mencari suami saya" Maya menurunkan nada suaranya pada Ruth.

"gak apa-apa, anda memang harus melakukannya,ini tindakan yang tepat"

Deni menarik tangan Maya untuk segera pergi

ketika mereka pergi Ruth menarik nafas lega,akhirnya semua terbuka juga.