Mengalami rasa sakit berlebihan ketika wajahnya terkena tebasan pedang dari musuh. Ken pun tumbang dan mengerang kesakitan. Ia tidak bisa melihat apapun lagi. Sampai ia tidak tahu harus bagaimana lagi. Tubuhnya sampai jatuh ke dalam sebuah lubang. Dalam kondisi menyakitkan itu, tidak ada yang menolongnya. Ia sudah menjadi manusia biasa, akan lebih sulit sembuh jika sudah dalam kondisi seperti itu.
Dalam kegelapan, Ken hanya bisa meraba sekitar. Namun tak lama kemudian dirinya tertimbun tanah dan bebatuan. Ia mencoba lari dari tempat itu tapi tenaganya sudah tidak kuat lagi.
Entah berapa lama Ken tidak sadarkan diri. Ia mencoba mencari jalan untuk bisa keluar dari tempat itu. Ia mencoba dengan jetpac tapi saat ini tertimbun tanah. Itu tidak bekerja untuk saat ini. Timbunan tanah hanya menyisakan bagian kepala yang masih bisa digunakan untuk bernafas. Sementara ia tidak bisa berteriak. Wajahnya sudah sulit dikenali lagi. Melihat pun tidak bisa karena matanya buta.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com