Rei jadi serba salah di mata Alina. Ia dekat Alina marah, Rei menjauh Alina marah. Entah pikiran apa yang menghasut Alina. Disaat Rei mau menggandeng tangannya Alina malah cuek dan tidak mau di sentuh.
Rei menggelengkan kepalanya melihat sikap Alina yang mendadak aneh. Rei kemudian makan sedikit demi sedikit, ia juga sudah capek-capek pulang bekerja. Rei membutuhkan perhatian yang lebih.
Alina dengan cueknya berbicara "Baiklah" setelah itu Alina kembali menikmati makan malamnya.
Beberapa lama kemudian mereka selesai makan malam. Alina mencuci tangannya menggunakan sabun cair. Setelah itu ia kembali masuk ke kamarnya. Sedangkan Rei membersihkan bungkus makanan yang tadi.
"Alina,,, Alina,,,kenapa sikap kamu berubah-ubah seperti bunglon. Aku terkadang bingung bagaimana cara menyikapi kamu. Semoga saja kamu berubah seutuhnya menjadi lebih baik lagi" Gumam Rei.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com