Mario tidak bisa hanya berdiam diri. Dia harus segera menemui Reyna dan menjenguk cewek itu di rumahnya. Kenapa selalu saja ada halangan di saat Mario berniat untuk berkunjung? Semuanya hanya mengganggu Mario untuk pergi dengan kepentingannya.
"Mario, ayok lah. Lo kenapa jadi lemes gini?" sahutan dari satu teman club nya membuat Mario mendengus kasar, padahal cowok itu baru saja melakukan pemanasan awal.
"Lo kalau mau duluan sana, jangan terus teriakin nama gue!" Mario berbeda, itu yang mereka tanggapi sejak masuknya ke ruangan. Mario mudah emosi dan tersulut perkataan mereka semua, padahal niatnya memang ingin melihat seberapa ke-kompakan mereka semua di dalam club tersebut.
"Jangan gitu, dong. Kita semua udah nunggu lo break, ini kita ada lomba buat minggu depan loh, Mar." kali ini Brian yang menimpal.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com