Reyna melihat Sari dan Desty yang sepertinya asyik mengobrol berdua di ujung tempat duduk kantin, dia ingin sekali mendekati mereka lagi. Namun sayangnya Reyna tidak pernah memiliki keberanian untuk hal itu. Reyna pasti sudah di benci oleh mereka berdua, dia harus terima apapun itu resikonya. Dua temannya pasti akan kembali lagi setelah pikiran mereka bisa mendingin.
"Rey, lo kenapa berdiri di sini?"
Reyna menoleh. "Jay, kamu tumben ke kantin. Biasanya langsung ke lapang buat main basket." ucapnya sedikit heran.
Cowok itu mengangkat lengan kanannya yang terdapat sesuatu. "Jus di sini ternyata lebih enak dari pada yang gue beli di luar kemaren."
Reyna tersenyum tipis. "Jadi ke sini cuma beli itu aja?"
"Iya." Jay mengangguk. "Gue tahu permasalahan lo sama dua cewek itu." tanpa Reyna beritahu pun Jay begitu peka. Mengertikan bagaimana perasaan Reyna yang pasti sedang menahan kesedihan yang begitu mendalam.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com