Setelah sekian lama saya tertidur, saya mulai membuka mataku.
"Emm... Emm...."
Apa ini...? Tanganku terikat, dan mulutku tersumpal oleh kain...
Ketika aku melihat ke arah depanku, tepat di depanku, sebuah wajah yang begitu menyeramkan tepat berdekatan dengan wajahku.
Nafasnya mengenai wajahku, aku bisa merasakan nafasnya dari jarak sedekat ini.
Tubuhku gemetaran, bulu kudukku merinding melihat orang yang berada di depanku, aku gemetaran ketakutan.
"Ara~ Reijii- Kun, kau sudah bangun."
"Emm...Emm...."
"Sebentar lagi, aku akan menyiapkan makanan untukmu~."
Makanan katamu..? Kumohon lepaskan aku! Lepaskan.... Aku terus mengucapkan kata- kata seperti itu, tetapi mulutku disumpal oleh kain yang menjadi aku tidak bisa berbicara.
"Apa katamu Reijii? aku tidak bisa mendengarnya."
"... Emm ~ Emmm~ katamu? Apakah Reijii tidak sabar untuk makan masakan ku? Baiklah... Aku akan menyiapkannya khusus untukmu."
Tidakk..... Aku tidak ingin makanan.... Lepaskan aku...! Lepaskan aku.....! Tolong bukalah kain yang ada di mulutku aku tidak bisa berbicara....
"Emmm... Emm.... "
" Reijii~ Jangan sekali- kali bergerak dari tempat itu, kau tahu ini apa?!" sesuatu yang berkilau... itu adalah pisau dapur.
Pisau itu pasti sudah dilapisi energi sihirnya.
"... Sekarang apakah Reijii sudah mengerti!?."
"Hiii..... Emm... Emmm... Emm..." Aku mulai mengangguk perkataannya dengan ketakutan.
Tidak... aku akan di bun*h olehnya, tidak... tidak.... Hii .... Aku mulai merasa ketakutan lagi dan lagi....
" Baiklah, Makanan nya sudah siap, Sekarang bilang A~ ahn" Ilya dengan membuka Kain yang tersumpal di mulut Reijii.
Bibir Ilya menyentuh mulutku yang setengah terbuka.
Menggunakan lidahnya, bersama dengan air liurnya, dia mendorong makanan yang dia kunyah sendiri.
"MM...! MM"
*GLUK GLUK * Suara Menelan
*GLUK GLUK* Suara Menelan
Sambil perasaan ingin muntah aku menelan makanan.
Ilya melepaskan mulutku dan terkikik, menelusuri bibirnya yang basah dengan jarinya.
"Apakah itu enak Reijii, Bubur yang aku buat sendiri ditambah air liurku ♪ "
"Hah.. Hah... Hah... " Aku ingin muntah
"Huekk..." Aku memuntahkan makanan yang tadi diberikan Ilya melalui mulut ke mulut.
"Ah... Ga boleh dimuntahkan... untuk Reijii yang membuang- buang makanan, Ada Hukumannya?" Wajah Ilya mengucapkannya dengan Ekpresi yang menakutkan.
"He... He... Hentikan! Keluar... Keluar kau dari tubuh Ilya, Keluar sekarang...!"
Aku mengucapkannya tanpa memikirkan kedepannya yang apa Altina lakukan selanjutnya.
"Ara~ Reijii- Kun, aku akan menghukum mu sekarang juga."
"Tidak... Tidak... Kumohon... Lepaskan aku..."
"Emm... Emm.." Dia kembali menggunakan bibirnya dan menyentuh bibirku, Aku tidak bisa berbuat apa- apa yang dia lakukan kepadaku ..
"Emm....Emmm....."
Apa...! Apa.....! Apa....! Tunggu... Kekuatanku... Menghilang? Bagaimana Ini mungkin terjadi....
"Mmmm.... Mm..." Aku mecoba melepaskan bibir Ilya yang menempel di bibirku.
[Mendeteksi Kekuatan Host Mengalami Penurunan! ]
[Level 999] -1
[Level 995] -5
[Level 950] -50
....
[ Level 800] -200
.....
[ Level 700] -300
Sistem.... Sistem... Emmmmm Tolong bantu aku! Tolong.....
Aku mecoba Melepaska bibir yang melekat pada mulutku dengan tanganku tetapi dia malah memelukku dengan semakin erat ..
[ Level 550] - 450
Lepaskan... Kumohon... Aku tidak bisa bernafas... Emm....
[Level 500] - 500
[PERINGATAN! PERINGATAN! SISTEM MENGAlAMI KERUSAKAN!]
[ SISTEM AKAN SECARA OTOMATIS MEMULAI PEMUlIHAN DIRI DALAM]
[3]
Tolong jangan tinggalkan aku Sytem, Tolong bantu aku!
[2]
[ Mohon maaf Tuan Host, Sytem Untuk Sekarang Tidak Bisa membantu Akibat Adanya Gangguan Dari Dalam Ruangan Ini!] [ Semoga Tuan Host Kedepannya Masih Tetap Hidup]
[1]
System' Menghilang dari pandanganku.
ITU Terus menyedot ku...
[Level 450] - 650
*Puah~* Ilya melepaskan mulutku dan tersenyum.
"Itu adalah Hukumanmu karena sudah membuang- Buang makanan."
"Sekarang Bagaimana yah~ Tinggal Hukumanmu yang satunya lagi Karena sudah berani menyebutku dengan sebutan Cewek gila, Sekarang aku harus menghukum mu dengan cara apa yah~"
"Bagaimana denganmu? RE-I-JI- KUN~?"