Terhitung 3 hari setelah meninggalnya Tuan Ryota. Yang dilakukan Zenkyo hanyalah merenung seharian. Ia tak ingin makan, minum ataupun beraktifitas. Yang ia lakukan hanyalah duduk merenung di kamar sambil menghirup aroma pakaian ayahnya.
Prak!
Sebuah suara benda jatuh. Zenkyo buru-buru berdiri dan berlari menuju kamar ayahnya. Langkahnya terhenti tepat di pintu kamar bercat coklat. Zenkyo hendak memegang gagang pintu. Air matanya tiba-tiba mengalir.
"Aku tahu Tou-chan pasti di dalam, kan? Tou-chan sedang tidur siang pasti, kan?"
Sejenak Zenkyo mengusap air matanya. Dalam imajinasinya, Tuan Ryota masih berada di balik pintu kamar itu. Zenkyo tidak masalah jika ayahnya menghancurkan seluruh perabotan di rumah. Asalkan ayahnya masih di sisi Zenkyo, semua itu tidak apa-apa. Tapi semuanya sudah terlambat, Tuan Ryota sudah meninggalkan Zenkyo dan dunia ini untuk selamanya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com