(Pov ketiga)
Pulau Loguetown.
Banyak marinir tiba-tiba terlihat disini.
Tiba-tiba ada teriakan datang.
"""SEVEN DEADLY SINS - ACEDIA, DEVON MUNCUL!!!"""
Teriakan ini membuat semua marinir menelan ludah. Bahkan beberapa bajak laut dan juga anggota pasukan Revolusioner pun ikut.
Karena nama dan keberadaan Devon sangat keras sejak kejadian saat itu.
Banyak yang berdatangan ke pelabuhan Loguetown hanya untuk melihat kedatangan Devon.
Mereka mulai melihat sosok kapal Hanging Gardens of Babylon yang terbang cukup rendah diatas laut.
"Wah... kapal itu terlalu keren!"
"Ya,ya.. Bahkan untuk menerbangkan kapalnya saja itu mengharuskanmu memiliki kemampuan yang cukup kuat mengatasinya.?"
"Hanging Gardens of Babylon, kah?"
Orang-orang saling berbicara dan memandang dengan kagum sosok kapal Hanging Gardens of Babylon yang telah berada di air dan beberapa Raja Laut diikuti tiba-tiba muncul mulai menarik kapal tersebut.
Kemudian kapal itu berhenti dengan jarak 200 meter dari pelabuhan Loguetown.
Pintu istana terbuka dan mulai menampilkan sosok pria muda tinggi dan tampan, ia saat ini mengenakan kemeja aloha bewarna merah dengan pola bunga dan juga celana pendek bewarna biru. Ia juga memiliki kacamata hitam sambil memegang kursi lipat.
Tiba-tiba ia melambaikan tangannya dan beberapa benih entah apa itu dapat terlihat jika orang itu memiliki penglihatan baik atau Observasi Haki. Benih itu mulai tumbuh menjadi tumbuhan aneh dan membentuk barisan jembatan dari Hanging Gardens of Babylon ke pelabuhan Loguetown.
Dalam beberapa menit belum ada yang bergerak, tiba-tiba Wakil Laksamana Momonga mulai berjalan ke kapal Hanging Gardens of Babylon diikuti oleh Smoker, Tashigi dan beberapa marinir lainnya.
Hal ini membuat banyak orang bergumam apakah ada masalah, karena mereka tahu bahwa menangkap Devon itu tidak ada gunanya. Kekuatannya sudah diketahui, apakah ada orang bodoh yang mau mencoba menangkapnya? Tidak! Orang itu hanya ingin datang menuju kematian sendiri.
"Ada gerangan apa datang kesini, Wakil Laksamana Momonga?"
"Saya ingin menanyakan tujuan anda datang ke East Blue, tuan Devon?"
"Hmm.. kalian tahukan saya awalnya muncul pertama kali di East Blue? Nah, sebagai kampung halaman, tidak mungkin saya harus melihat dan menonton kehancuran kampung halamanku."
Devon menjawab sambil menjentikkan jarinya dimana beberapa monster kayu kecil dan juga den den mushi berbentuk meja datang.
Monster kayu itu mulai menggunakan kemampuan pembuatan dengan kayu yang mereka bawa dan mejadikannya kursi.
"Duduklah, sebenarnya saya juga melihat orang ini Shiki terlalu merajalela. Oh ya, tadi saya melihat kapal salah satu Yonko, Shanks. Mungkin saat ini mereka juga sudah memasuki Reverse Mountain."
"Begitu. Terima kasih atas informasinya, Tuan Devon."
Setelah duduk, Momonga membungkuk sedikit kearah Devon karena ia memiliki rasa berterima kasih untuk membuatnya mengingat tentang kejadian di Enies Lobby dimana Devon mempertanyakan apakah ia harus melakukan perintah tersebut atau menyelamatkan nyawa warga dan temannya.
Bahkan beberapa prajurit di belakangnya selain dari Smoker dan Tashigi, sebenarnya prajurit yang pernah bertarung di Enies Lobby. Banyak dari mereka memiliki ekspresi kagum dan juga terima kasih ke arah Devon, karena dapat menyelamatkan nyawa mereka. Mereka masih memiliki keluarga, oleh karena itu sungguh menyedihkan mati konyol oleh perintah sial Spandam.
"Jadi, Wakil Laksamana Momonga. Siapa saja yang dikirim oleh Marinir ke East Blue?"
"Jika saya harus mengatakannya banyak. Bahkan jika tidak cukup, ada kemungkinan Sengoku dan dua laksamana lainnya datang menjadi bala bantuan. Laksamana yang saat ini berada di East Blue, Aokiji. Ada juga Garp yang saat ini berada di Dawn Island."
"Hmm.. saya merasa itu tidak cukup. Karena saya mendengar bahwa Shiki memiliki obat bernama SIQ dan pulau berisikan monster-monster aneh dengan kemampuan unik mereka. Dengan obat itu, monster-monster tersebut dapat memiliki akal seperti manusia sendiri. Jadi, lebih baik kau laporkan hal ini kepada Laksamana Armada Sengoku. Biarkan dia menyampaikannya ke lainnya dan memutusukan."
Mendengar apa yang Devon katakan, membuat para marinir tertegun. Karena mereka merasa bahwa jaringan intelegen yang dimiliki oleh Devon cukup mengerikan. Dimana ia sampai-sampai mengetahui hal-hal aneh yang menjadi faktor terpenting untuk perang yang akan datang.
Momonga memiliki sedikit keringat di dahinya karena ia baru tahu tentang apa yang dikatakan oleh Devon. Untuk berpikir Shiki memiliki pulau berisikan monster-monster aneh dengan kekuatan unik, ditambah dengan keberadaan obat tersebut. Ia mulai memikirkan apakah orang ini, Shiki ingin memulai legiunnya agar dapat menghancurkan seluruh pulau di East Blue?
Pemikiran Momonga juga bertepatan dengan pemikiran Smoker yang saat ini juga memiliki ekspresi kaget dengan keringat di pelipisnya.
"Terima kasih atas informasinya, tuan Devon! Saya akan melaporkannya sekarang juga mengenai hal ini, jika hal ini sudah diketahui oleh yang lainnya. Mungkin kerusakan yang disebabkan oleh Shiki bisa diminimalkan."
Setelah itu Momonga mengeluarkan den den mushi untuk memanggil Sengoku.
"Halo?"
"HA! Saya Momonga. Saat ini saya berada di kapal milik Tuan Devon, ia juga memberitahuku mengenai adanya faktor yang dapat menyebabkan kehancuran. Hal ini terkait bahwa Shiki memiliki obat yang dapat membuat monster atau binatang bisa memiliki pemikiran seperti manusia lainnya.
Juga, Tuan Devon mengatakan bahwa Shiki juga memiliki beberapa pulau yang berisikan monster-monster kuat dengan kemampuan unik mereka sendiri. Tuan Sengoku, tolong diskusikan dan laporkan mengenai hal ini kepada lainnya. Karena saya merasa bahwa dengan hanya kedua hal itu, bisa menjadi faktor terpenting untuk kehancuran East Blue!!!"
Sengoku yang saat ini berada di kantornya, mendengar apa yang di katakan oleh Momonga. Tiba-tiba ia memiliki ekspresi kaget dengan khawatir di wajahnya.
Ia juga mulai memperhatikan bahwa orang ini Shiki lebih gila, karena ia memiliki rencana lain selain dari pulau-pulau yang mungkin dia terbangkan dan menjadikan pulau tersebut sebagai bola meriam.
Kemudian Sengoku berkata.
"Baiklah! Kerja bagus, Momonga! Dan juga ucapkan terima kasih kepada tuan Devon atas informasinya!"
"HA!"
Momonga mulai memandang ke arah Devon, yang mana saat ini juga Devon memandang ke arahnya tersenyum.
Kemudian Devon menjentikkan jarinya dan den den mushi yang cukup besar memiliki penampilan aneh tapi energik.
Momonga dan lainnya terkejut bahwa den den mushi ini cukup besar dan tidak tidur. Biasanya den den mushi akan tidur.
"Contoh penggunaan obat SIQ itu seperti den den mushi ini. Lihat, dia tidak tidurkan? Jadi keberadaan obat itu bisa menjadi faktor untuk membentuk legiun monster yang memiliki kemampuan unik mereka sendiri. Tapi, den den mushi ini tidak menggunakan obat SIQ, melainkan dengan kemampuanku meningkatkan dan memperkuat tubuh mereka."
Mendengar apa yang dikatakan oleh Devon yang juga mengelus mata den den mushi dan mengeluarkan dedaunan entah dari mana sambil berkata ke semua orang. Semua orang memiliki ekspresi aneh.
"Puru?"
"Ah, kau pergi memanggil Shiro dan katakan untuk menungguku dan menjaga kapal ini. Saya akan pergi."
Devon mendengar suara den den mushi mulai memerintahkannya pergi menemui Shiro.