Baru saja Zelyn selesai mengeluhkan tentang takdir yang telah mengombang-ambingkan hidupnya, kini bola mata Zelyn menangkap suara pintu yang dibuka dan di saat bersamaan, melihat sosok pria yang baru saja melangkah masuk dengan membawa nampan berisi makanan.
'Apa dia pikir aku akan makan di saat ingin mati? Astaga, ini benar-benar sangat konyol. Rasanya aku saat ini ingin berteriak untuk meledakkan luapan amarah di hadapan bajingan ini,' umpat Zelyn saat merasa muak dikelilingi oleh pria yang jahat dan mengincar tubuhnya.
Mengetahui bahwa semua laki-laki hanya mengincar satu hal dari seorang wanita, yaitu tubuh untuk menyalurkan hawa nafsu tanpa memikirkan perasaannya. Ia pun berpikir jika pria yang telah menculiknya tersebut juga bernafsu saat melihatnya. Semua itu terlihat sangat jelas dari sorot mata yang ditampilkan pria tersebut.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com